Strategi Google Miliaran Dolar Bersama Samsung, Demi Mengamankan Supremasi Dunia Android

Lukman Sanjaya By Lukman Sanjaya
3 Min Read
Strategi Google Miliaran Dolar Bersama Samsung, Demi Mengamankan Supremasi Dunia Android
Strategi Google Miliaran Dolar Bersama Samsung, Demi Mengamankan Supremasi Dunia Android
- Advertisement -

jfid – Google baru-baru ini terlibat dalam persidangan antimonopoli bersama Epic Games, di mana terungkap bahwa perusahaan tersebut menggunakan strategi khusus untuk mempertahankan dominasinya di pasar Android.

Fokus utama mereka adalah melalui kemitraan yang kuat dengan Samsung, yang merupakan produsen peralatan asli (OEM) Android terbesar di dunia.

Dilansir dari laporan Bloomberg yang dikutip dari GizmoChina pada Jumat (17/11/2023), Google membayar Samsung dengan kisaran uang yang besar, yaitu USD 8 miliar atau setara dengan Rp 124,6 triliun dalam waktu empat tahun.

Tujuan dari pembayaran ini adalah untuk memastikan bahwa layanan-layanan unggulan Google, seperti Google Search, Google Assistant, dan Google Play Store, tetap menjadi pilihan utama pada perangkat Samsung Galaxy.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Google untuk memperkuat kehadirannya dalam ekosistem Android serta untuk mencegah OEM lain mempromosikan layanan-layanan pesaing.

Walaupun Samsung memiliki asisten suara Bixby dan Galaxy Store, Google tetap ingin memastikan bahwa layanan-layanan seperti Google Assistant dan Google Play tetap mendominasi sebagai pilihan utama.

Menurut Vice President for Partnerships Google, James Kolotouros, kontribusi dari Samsung menyumbang lebih dari setengah pendapatan yang diperoleh dari Google Play Store.

Hal ini menyoroti betapa pentingnya peran perangkat Samsung dalam ekosistem Google.

Kemitraan ini sendiri merupakan bagian dari Project Banyan, suatu inisiatif yang digagas oleh Google untuk menjaga dominasinya dalam pasar perangkat Android.

Tidak hanya memprioritaskan keunggulan aplikasi-aplikasinya, Google juga berbagi pendapatan dari iklan dan memberikan insentif kepada OEM lainnya.

Sejak tahun 2020, Google telah mengusulkan dana sebesar USD 2,9 miliar, yang kemudian meningkat menjadi USD 4,5 miliar pada tahun 2023, dengan tujuan untuk memastikan ketersediaan Google Search, Google Play, serta aplikasi-aplikasi penting lainnya di berbagai perangkat.

Selain itu, dalam perjanjian dengan Samsung, awalnya terdapat rencana untuk mencegah Galaxy Store muncul di layar beranda perangkat Samsung.

Namun, rencana ini akhirnya dibatalkan.

Strategi ini sebagian besar merupakan respons terhadap persaingan sengit dengan Apple, karena Google berupaya untuk meningkatkan pengalaman pengguna Android guna menarik pengguna potensial yang biasanya menggunakan iPhone.

- Advertisement -
Share This Article