Standar Kecantikan di Berbagai Budaya Dunia

ZAJ
By ZAJ
7 Min Read
Standar Kecantikan di Berbagai Budaya Dunia (Ilustrasi)
Standar Kecantikan di Berbagai Budaya Dunia (Ilustrasi)

jfid – Kecantikan adalah konsep yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sejak zaman purba.

Namun, standar kecantikan sangat bervariasi di seluruh dunia, dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, dan historis.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi standar kecantikan di berbagai budaya, dari Barat hingga Timur, serta perbandingan dan pengaruhnya terhadap masyarakat.

1. Kecantikan di Budaya Barat

Di budaya Barat, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa, standar kecantikan sering kali dipengaruhi oleh industri fashion dan media. Kriteria kecantikan yang populer meliputi:

  • Tubuh Langsing: Sejak era supermodel seperti Twiggy pada tahun 1960-an, tubuh langsing telah menjadi standar kecantikan utama. Saat ini, model seperti Gigi Hadid dan Kendall Jenner mencerminkan ideal tubuh ini.
  • Kulit Halus dan Cerah: Kulit yang halus dan cerah sering diasosiasikan dengan kesehatan dan kemudaan.
  • Rambut Lurus dan Tebal: Rambut yang sehat dan tebal sering dianggap ideal, meskipun tren rambut bisa berubah dengan cepat.
  • Fitur Wajah Simetris: Simetri wajah dianggap sebagai tanda kecantikan di banyak budaya, termasuk di Barat. Mata besar, hidung kecil, dan bibir penuh adalah beberapa fitur yang sering dianggap menarik.

Namun, standar ini terus berkembang. Gerakan body positivity telah membawa perubahan dengan mendorong penerimaan berbagai bentuk tubuh dan penampilan yang lebih beragam.

2. Kecantikan di Budaya Asia Timur

Di Asia Timur, seperti di Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok, standar kecantikan memiliki karakteristik yang unik:

  • Kulit Putih Porselen: Kulit putih sering diasosiasikan dengan status sosial yang tinggi, karena menunjukkan bahwa seseorang tidak bekerja di bawah sinar matahari.
  • Wajah V-line: Bentuk wajah V-line, yang berarti wajah dengan dagu runcing dan rahang yang sempit, dianggap sangat menarik.
  • Mata Besar: Di Korea Selatan, operasi lipatan kelopak mata (double eyelid surgery) sangat populer untuk mendapatkan mata yang lebih besar dan lebih terbuka.
  • Tubuh Langsing dan Ramping: Sama seperti di Barat, tubuh langsing juga menjadi standar kecantikan utama di banyak negara Asia Timur.

Budaya K-Pop dan industri hiburan Korea sangat mempengaruhi standar kecantikan ini, dengan banyak idola dan artis yang dianggap sebagai ikon kecantikan.

3. Kecantikan di Budaya Afrika

Di Afrika, standar kecantikan sangat beragam dan dipengaruhi oleh berbagai suku dan tradisi. Beberapa standar kecantikan yang menonjol meliputi:

  • Tubuh Berisi: Di beberapa budaya Afrika, tubuh berisi dianggap lebih menarik dan merupakan tanda kemakmuran dan kesuburan.
  • Kulit Gelap dan Berkilau: Kulit yang gelap dan sehat sering diasosiasikan dengan kecantikan. Di banyak komunitas, kulit yang berkilau dianggap lebih menarik.
  • Hiasan Tubuh: Penggunaan hiasan tubuh seperti tato, skarifikasi, dan perhiasan tradisional sering kali menjadi tanda kecantikan dan status sosial.
  • Rambut Alami: Di beberapa daerah, rambut alami dan gaya rambut tradisional seperti braids dan cornrows dianggap sangat menarik dan identitas budaya yang kuat.

Namun, ada juga pengaruh dari standar kecantikan Barat di beberapa kota besar, yang bisa menciptakan dualitas dalam persepsi kecantikan.

4. Kecantikan di Budaya Timur Tengah

Di Timur Tengah, kecantikan sering kali dikaitkan dengan tradisi dan nilai-nilai budaya serta agama. Beberapa standar kecantikan yang menonjol termasuk:

  • Mata Indah dan Berbinar: Mata yang besar dan berbinar sering dianggap sebagai pusat kecantikan. Eyeliner dan riasan mata yang tebal sangat populer untuk menonjolkan mata.
  • Kulit Halus: Kulit yang halus dan terawat dengan baik adalah tanda kecantikan. Banyak perempuan menggunakan minyak alami dan produk perawatan kulit tradisional.
  • Rambut Tebal dan Panjang: Rambut yang tebal dan panjang sering diasosiasikan dengan kecantikan. Penutup kepala seperti hijab tidak mengurangi nilai estetika rambut di banyak budaya.
  • Tubuh Berlekuk: Di beberapa budaya Timur Tengah, tubuh yang berlekuk dianggap sangat menarik dan feminin.

Kombinasi antara tradisi dan pengaruh modern dari media global juga mempengaruhi standar kecantikan di kawasan ini.

5. Kecantikan di Budaya Amerika Latin

Di Amerika Latin, standar kecantikan sangat dipengaruhi oleh warisan campuran budaya Spanyol, Pribumi, dan Afrika. Beberapa standar kecantikan yang menonjol termasuk:

  • Tubuh Berlekuk: Tubuh yang berlekuk dan curvy dianggap sangat menarik di banyak negara Amerika Latin, seperti Brasil dan Kolombia. Miss BumBum adalah contoh kontes kecantikan yang fokus pada bentuk tubuh.
  • Kulit Cokelat: Kulit yang cokelat dan berjemur sering dianggap lebih menarik dan sehat.
  • Rambut Tebal dan Berombak: Rambut yang tebal dan berombak atau keriting sering diasosiasikan dengan kecantikan alami.
  • Fitur Wajah Kuat: Fitur wajah yang kuat seperti tulang pipi tinggi dan bibir penuh sering dianggap menarik.

Budaya pop Latin, termasuk musik dan telenovela, sangat mempengaruhi persepsi kecantikan di kawasan ini.

6. Pengaruh Globalisasi terhadap Standar Kecantikan

Globalisasi telah mengaburkan beberapa batasan antara standar kecantikan di berbagai budaya.

Media sosial dan internet memainkan peran besar dalam menyebarkan standar kecantikan global, yang sering kali mendominasi standar kecantikan lokal. Fenomena ini menciptakan beberapa tantangan dan peluang:

  • Homogenisasi Kecantikan: Ada kecenderungan homogenisasi di mana standar kecantikan Barat menjadi dominan di banyak bagian dunia.
  • Keragaman dan Inklusi: Di sisi lain, gerakan global untuk inklusi dan keberagaman telah memperluas definisi kecantikan, mendorong penerimaan berbagai bentuk tubuh, warna kulit, dan fitur wajah.
  • Operasi Plastik dan Kosmetik: Permintaan untuk operasi plastik dan kosmetik meningkat di seluruh dunia, sering kali dipengaruhi oleh standar kecantikan yang dipromosikan oleh media global.

Kesimpulan

Standar kecantikan bervariasi secara signifikan di seluruh dunia, dipengaruhi oleh berbagai faktor budaya, sosial, dan historis.

Meskipun globalisasi telah mengaburkan beberapa batasan, nilai-nilai dan tradisi lokal masih memainkan peran penting dalam membentuk persepsi kecantikan.

Dengan semakin berkembangnya gerakan untuk keberagaman dan inklusi, definisi kecantikan menjadi lebih luas dan lebih beragam, memungkinkan setiap individu untuk menemukan dan merayakan kecantikan unik mereka sendiri.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article