Soal Chloe Tong, Pernyataan Grab Masih Bias dan Indirect?

Rasyiqi
By Rasyiqi
7 Min Read
Soal Chloe Tong, Pernyataan Grab Masih Bias Dan Indirect
Soal Chloe Tong, Pernyataan Grab Masih Bias Dan Indirect

jfid – Grab, aplikasi ride-hailing dan food-delivery terbesar di Asia Tenggara, baru-baru ini menjadi sasaran boikot dari sebagian penggunanya di Malaysia dan Indonesia.

Penyebabnya adalah sebuah cerita Instagram yang dibagikan oleh Chloe Tong, istri dari Anthony Tan, salah satu pendiri dan CEO Grab. Dalam ceritanya, Chloe mengungkapkan kekagumannya terhadap Israel, negara yang sedang berkonflik dengan Palestina.

Apa sebenarnya motif di balik postingan Chloe? Apakah dia tidak membaca berita, atau korban propaganda media barat yang cenderung membela Israel? Dan bagaimana sikap Grab dalam menghadapi krisis ini?

Cerita Instagram Chloe, yang diposting beberapa minggu lalu, menunjukkan foto-foto dirinya dan keluarganya saat berada di Israel. Dia menulis bahwa dia “jatuh cinta sepenuhnya dengan Israel” dan bahwa hatinya hancur melihat situasi di sana. Dia juga mengatakan bahwa anaknya yang berusia tujuh tahun merasakan hal yang sama. Dia menambahkan bahwa dia berdoa untuk perdamaian dan keamanan di Israel.

Screenshot dari cerita Instagram Chloe kemudian tersebar di media sosial dan mendapat reaksi negatif dari banyak netizen, terutama dari pengguna Grab di Malaysia dan Indonesia. Mereka mengecam Chloe karena dianggap tidak peka dan tidak peduli dengan penderitaan rakyat Palestina yang menjadi korban agresi Israel. Mereka juga mengancam untuk memboikot Grab dan beralih ke layanan pesaingnya.

Grab sendiri merespons isu ini dengan mengeluarkan pernyataan resmi. Grab menyatakan bahwa mereka tidak mendukung bentuk kekerasan apapun dan bahwa mereka berpihak pada kemanusiaan. Grab juga menyampaikan klarifikasi dari Chloe, yang tidak disebutkan namanya, tetapi hanya disebut sebagai “individu”.

Chloe mengatakan bahwa cerita Instagramnya diposting beberapa minggu lalu dan diambil di luar konteks. Dia mengatakan bahwa ceritanya dibuat sebelum dia memahami semua yang terjadi dengan Israel dan Gaza. Dia mengatakan bahwa dia hanya bersedih dan merasa tidak berdaya untuk semua nyawa yang hilang.

Pernyataan dan klarifikasi dari Grab dan Chloe ini, bagaimanapun, tidak cukup untuk meredam kemarahan netizen. Banyak yang menilai bahwa pernyataan dan klarifikasi tersebut terlalu samar dan tidak tegas.

Mereka menuntut agar Grab dan Chloe meminta maaf secara terbuka dan menyatakan dukungan mereka untuk Palestina. Mereka juga menyoroti bahwa Grab adalah perusahaan yang beroperasi di negara-negara mayoritas Muslim, yang seharusnya lebih peka terhadap isu-isu yang berkaitan dengan Islam dan Timur Tengah.

Lalu, apa sebenarnya motif di balik postingan Chloe? Apakah dia tidak membaca berita, atau korban propaganda media barat yang cenderung membela Israel? Menurut beberapa sumber, Chloe adalah seorang penggemar berat Israel, negara yang pernah dikunjunginya bersama suaminya dan anak tertuanya.

Chloe mengaku jatuh cinta dengan Israel karena keindahan alam, budaya, dan sejarahnya. Dia bahkan mengatakan bahwa Israel adalah surga di bumi.

Namun, cinta Chloe terhadap Israel ternyata tidak sejalan dengan pandangan umum di negara-negara tempat Grab beroperasi, terutama Malaysia dan Indonesia, yang secara konsisten mendukung Palestina dalam konfliknya dengan Israel.

Konflik ini sendiri telah berlangsung selama puluhan tahun, dan baru-baru ini memanas lagi setelah Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, yang menewaskan ratusan warga sipil Palestina, termasuk anak-anak.

Media-media barat, seperti CNN, BBC, dan New York Times, sering kali dianggap sebagai pro-Israel dalam meliput konflik ini, karena cenderung menonjolkan sudut pandang Israel dan mengabaikan penderitaan Palestina.

Media-media ini juga sering kali menggunakan istilah-istilah yang mengaburkan fakta, seperti “pertukaran roket”, “konflik sengit”, atau “kekerasan membara”, yang seolah-olah menyamakan posisi Israel dan Palestina, padahal Israel memiliki kekuatan militer yang jauh lebih besar dan mendapat dukungan dari Amerika Serikat.

Chloe mungkin tidak menyadari dampak dari postingannya, atau mungkin dia hanya ingin berbagi pengalaman pribadinya, tetapi dia harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapatnya di media sosial, terutama mengenai isu-isu yang sensitif dan kontroversial.

Chloe juga harus menyadari bahwa sebagai istri dari tokoh publik, dia memiliki tanggung jawab untuk menjaga citra dirinya dan perusahaannya.

Sementara itu, Grab juga harus lebih tegas dalam menghadapi krisis ini, dan tidak hanya mengeluarkan pernyataan yang ambigu dan netral.

Grab harus menunjukkan sikap yang jelas dan konsisten dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh perusahaan, yaitu mengutamakan pelanggan, mitra, dan karyawan.

Bukannya malah memberikan pernyaataan bias, indirect dan cenderung memilih sikap seolah-olah Grab bukan istri founder. Dalam pernyataan Grab, “Kami tidak sama dengan istri founder” dan grab tidak menampik bahwa istri founder memang Love Israel.

Dalam posisi ini, serba sulit. Grab mungkin ingin menghindari konfrontasi atau kritik dari pihak-pihak yang tidak setuju dengan pandangan atau sikapnya.

Dengan menggunakan bahasa yang tidak langsung, Grab bisa menyampaikan pesan atau maksudnya tanpa menyinggung atau menantang orang lain.

Grab mungkin ingin menampilkan diri sebagai perusahaan yang netral, profesional, dan berpihak pada kemanusiaan. Dengan menggunakan bahasa yang bias, Grab bisa menekankan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dijunjungnya, tanpa harus menyebutkan secara eksplisit nama atau kelompok tertentu.

Bahasa yang tidak langsung, bias, atau cenderung memihak bisa memiliki dampak positif atau negatif, tergantung pada konteks, tujuan, dan efeknya.

Bahasa yang tidak langsung, bias, atau cenderung memihak bisa membantu Grab untuk menjaga reputasi, hubungan, dan bisnisnya, tetapi juga bisa menimbulkan kesalahpahaman, kecurigaan, atau kemarahan dari pihak-pihak yang merasa tidak dihargai, diabaikan, atau didiskriminasi.

Oleh karena itu, Grab harus berhati-hati dalam menggunakan bahasa yang tidak langsung, bias, atau cenderung memihak, dan selalu mempertimbangkan dampaknya terhadap audiens dan masyarakat. Atau yaudah Uninstall saja, hehehe!

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article