Ad image

Serba Seri Hari Syukur di Minahasa Selatan

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
4 Min Read
Serba Seri Hari Syukur di Minahasa Selatan (Ilustrasi)
Serba Seri Hari Syukur di Minahasa Selatan (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Menjelang hari Pengucapan Syukur di Minahasa Selatan, suasana di Pasar 54 Amurang terlihat sangat ramai.

Warga setempat mulai berburu berbagai bahan makanan khas seperti ular piton, paniki (kelelawar), babi, tikus, dan anjing untuk menyambut tamu dari luar daerah.

Pengucapan Syukur, yang akan berlangsung pada Minggu, 14 Juli 2024, merupakan tradisi tahunan yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat.

Pasar 54 Amurang menjadi pusat aktivitas ekonomi menjelang Pengucapan Syukur. Pedagang dan warga terlihat sibuk berbelanja dan mempersiapkan berbagai kebutuhan makanan.

Menurut pantauan Tribunmanado.co.id, suasana pasar pada Sabtu pagi sudah dipenuhi oleh pengunjung yang datang dari berbagai wilayah. “Kami harus siap-siap sejak dini hari untuk memastikan semua bahan makanan tersedia,” ujar Jefri Manampiring, seorang pedagang di pasar tersebut.

Persiapan tidak hanya terbatas pada berbelanja, tetapi juga melibatkan pengolahan makanan tradisional. Salah satu makanan yang paling dicari adalah dodol Minsel dan nasi jaha.

Dodol Minsel dibuat dari campuran tepung terigu, kacang, gula merah, santan, dan kayu manis. Sementara itu, nasi jaha adalah beras ketan yang dimasak dengan santan dan jahe, kemudian dibakar dalam bambu yang dilapisi daun pisang.

“Membuat nasi jaha membutuhkan waktu dan keterampilan, tetapi hasilnya sangat lezat dan disukai banyak orang,” kata Manampiring.

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, yang dikenal dengan sebutan ODSK, juga turut serta dalam acara ini.

Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap tradisi yang sudah berlangsung secara turun-temurun.

“Pengucapan Syukur adalah momen penting untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas berkat yang telah kita terima sepanjang tahun,” ujar Gubernur Olly Dondokambey.

Tradisi Pengucapan Syukur tidak hanya menjadi momen religius, tetapi juga budaya yang mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Pada hari H, semua orang akan berkumpul di gereja untuk beribadah dan mengucap syukur.

Setelah itu, mereka akan kembali ke rumah masing-masing untuk menikmati hidangan bersama keluarga dan tamu.

“Kami menyambut tamu dari luar daerah dengan hangat dan berbagi makanan yang telah kami siapkan dengan penuh cinta,” ungkap Manampiring.

Pengucapan Syukur di Minahasa Selatan biasanya dilaksanakan antara bulan Juli hingga Oktober pada hari Minggu. Tahun ini, acara tersebut akan berlangsung pada Minggu, 14 Juli 2024.

Persiapan dimulai beberapa hari sebelumnya, dengan warga yang sibuk berbelanja dan memasak sejak pagi hari.

Semangat gotong royong sangat terasa dalam setiap aktivitas, mulai dari berburu bahan makanan hingga mengolahnya menjadi hidangan yang siap disajikan.

Acara ini tidak hanya melibatkan warga setempat, tetapi juga menarik perhatian tamu dari berbagai daerah.

Mereka datang untuk merasakan kebersamaan dan kehangatan khas Minahasa Selatan. Setiap keluarga berusaha menyajikan yang terbaik untuk tamu mereka, menciptakan suasana yang hangat dan meriah.

“Kami berharap Pengucapan Syukur tahun ini dapat berjalan lancar dan membawa kebahagiaan bagi semua yang terlibat,” tutup Gubernur Olly Dondokambey.

Pengucapan Syukur di Minahasa Selatan adalah bukti kekayaan tradisi lokal dan semangat kebersamaan masyarakatnya.

Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh dari berbagai pihak, acara ini diharapkan menjadi momen yang penuh makna dan kebahagiaan bagi semua yang merayakannya.

- Advertisement -
Share This Article