Rombongan Capres AMIN Kecelakaan di Sumenep

Deni Puja Pranata
6 Min Read
Rombongan Capres AMIN Kecelakaan di Sumenep
Rombongan Capres AMIN Kecelakaan di Sumenep

jfid – Suasana haru dan tegang menyelimuti rombongan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), yang mengalami kecelakaan beruntun di Jalan Nasional Desa Pragaan Laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (31/1/2024) siang.

Kecelakaan itu terjadi saat iring-iringan mobil yang membawa Anies dan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, serta tim dan awak media, hendak menuju lokasi kampanye akbar di Pamekasan, setelah sebelumnya menggelar istighosah dan deklarasi ulama Madura di Gedung Adi Poday, Sumenep.

Menurut saksi mata, kecelakaan berawal dari sebuah mobil pick up yang berhenti mendadak di depan pasar Prenduan, karena menghindari sepeda motor yang melintas. Mobil yang berada di belakangnya pun ikut mengerem, namun tidak bisa menghindari tabrakan.

“Ada sepeda motor yang tiba-tiba nyebrang, jadi mobil pick up itu rem mendadak. Mobil yang di belakangnya nggak bisa ngerem, jadi nabrak. Begitu terus sampai ada empat mobil yang kena,” kata Siti, salah seorang pedagang di pasar Prenduan, yang menyaksikan kejadian itu.

Salah satu mobil yang terlibat kecelakaan adalah mobil Toyota Innova warna hitam yang ditumpangi Anies dan Cak Imin. Mobil tersebut mengalami kerusakan di bagian depan dan belakang. Namun, beruntung, kedua tokoh nasional itu tidak mengalami luka.

“Alhamdulillah, Pak Anies dan Pak Cak Imin selamat. Mereka langsung turun dari mobil dan menenangkan tim dan awak media yang lain. Mereka juga sempat berdoa bersama di pinggir jalan,” kata Ryana Aryadita, seorang wartawan yang ikut dalam rombongan.

Ryana mengaku sempat terpental ke depan saat mobil yang ditumpanginya terlibat kecelakaan. Ia mengalami lecet di tangan dan kaki, namun tidak parah. Ia mengatakan, ada beberapa orang lain yang juga mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut.

“Ada yang lecet, ada yang memar, ada yang pusing. Tapi nggak ada yang serius. Kami langsung ditolong sama warga sekitar dan petugas kepolisian yang kebetulan lewat. Mereka bantu evakuasi dan beri pertolongan pertama,” ujarnya.

Setelah mendapat perawatan, rombongan AMIN melanjutkan perjalanan ke Pamekasan dengan menggunakan mobil pengganti. Meski mengalami musibah, Anies dan Cak Imin tetap semangat untuk berkampanye dan menyapa ribuan pendukungnya yang sudah menanti di Lapangan Garuda.

Dalam pidatonya, Anies mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan oleh masyarakat Madura. Ia mengatakan, kecelakaan yang dialaminya adalah cobaan yang harus dihadapi dengan sabar dan ikhlas.

“Kami datang ke Madura dengan niat baik, untuk menyampaikan visi dan misi kami sebagai calon pemimpin bangsa. Tapi Allah SWT berkehendak lain, kami mengalami kecelakaan di jalan. Ini adalah ujian bagi kami, apakah kami pantas untuk memimpin Indonesia,” kata Anies.

Anies menegaskan, kecelakaan tersebut tidak akan mengurangi semangatnya untuk berjuang demi kesejahteraan rakyat. Ia berjanji, jika terpilih menjadi presiden, ia akan memperhatikan nasib petani, nelayan, dan buruh di Madura, yang selama ini merasa terpinggirkan.

“Kami tidak akan menyerah, kami akan terus berjuang. Kami datang ke sini bukan untuk mencari suara, tapi untuk mencari saudara. Kami ingin bersaudara dengan seluruh rakyat Indonesia, tanpa membedakan suku, agama, atau golongan,” ucapnya.

Sementara itu, Cak Imin mengatakan, kecelakaan yang dialami rombongan AMIN adalah bukti bahwa ada pihak-pihak yang tidak senang dengan kehadiran mereka di Madura. Ia menduga, ada upaya untuk mengganggu jalannya kampanye AMIN di wilayah tersebut.

“Kami curiga, ini bukan kecelakaan biasa. Ini ada yang sengaja membuat onar, supaya kami tidak bisa sampai ke sini. Tapi kami tidak takut, kami percaya bahwa Allah SWT akan melindungi kami dari segala mara bahaya,” kata Cak Imin.

Cak Imin mengimbau kepada seluruh pendukung AMIN di Madura, agar tetap waspada dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang bertujuan untuk memecah belah persatuan bangsa. Ia juga meminta mereka untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak pada pemilu 17 April mendatang.

“Jangan sampai kita terpecah belah karena politik. Kita harus tetap bersatu dan solid, untuk memenangkan AMIN di Madura. Kita harus tunjukkan kepada dunia, bahwa Madura adalah kota santri, kota yang cinta damai dan demokrasi,” ajaknya.

Rombongan AMIN kemudian melanjutkan perjalanan ke Bangkalan, untuk menghadiri acara di Pondok Pesantren Syaikhona Kholil. Di sana, mereka disambut oleh ribuan santri dan ulama, yang memberikan dukungan moril kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 itu.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article