jfid – Insiden mengejutkan terjadi di Sampang, Madura, pada Jumat (22/12) lalu. Muarah, seorang relawan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran, menjadi korban penembakan oleh orang yang tidak dikenal.
Dilansir dari CNN Indonesia, Muarah, yang merupakan salah satu tokoh masyarakat setempat, sedang menikmati waktu bersama temannya di depan sebuah toko sekitar pukul 09.30 WIB ketika insiden itu terjadi.
Dua orang yang tidak dikenal datang dengan sepeda motor Yamaha Nmax, berbadan kekar, dan menggunakan penutup wajah serta helm.
Tanpa basa-basi, kedua orang tersebut langsung menembak Muarah sebanyak dua kali sebelum melarikan diri dengan sepeda motornya.
Muarah kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat dan saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur.
Akibat penembakan tersebut, Muarah mengalami luka tembak di bagian dada dan perut. Menurut dokter yang merawatnya, Muarah mengalami kelumpuhan karena tembakan tersebut merusak saraf tulang belakangnya.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengecam keras aksi penembakan tersebut dan mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut kasus ini. TKN juga mengirim tim pencari fakta internal ke Madura untuk mencari informasi lebih lanjut dan melaporkannya kepada pihak berwenang.
Di sisi lain, Prabowo Subianto, capres nomor urut 02 tersebut, juga menyampaikan keprihatinannya atas insiden penembakan tersebut. Ia berharap motif penembakan dapat segera terungkap dan pelakunya dapat segera ditangkap.
“Kita tunggu hasil penyelidikannya. Mudah-mudahan motifnya bisa segera ditemukan,” ucap Prabowo usai menghadiri acara silaturahmi dengan ulama dan tokoh masyarakat Aceh di Banda Aceh, Selasa (26/12).
Sementara itu, Polda Jawa Timur belum menemukan adanya unsur politik dalam kasus penembakan ini. Polda Jatim bekerja sama dengan Polres Sampang untuk mengusut kasus ini dan telah memeriksa 11 orang saksi.
“Sampai saat ini, informasi yang kami terima dari penyidik adalah bahwa tidak ada muatan politik. Jadi belum ditemukan adanya muatan politik terkait kasus ini,” kata Dirmanto, Kabid Humas Polda Jatim, Selasa (26/12).