jfid – Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari Istana Buckingham. Raja Charles III, yang baru naik tahta pada tahun 2023, didiagnosis mengidap penyakit kanker.
Jenis kanker yang dideritanya belum diungkapkan, namun diketahui berasal dari tes diagnostik yang dilakukan saat raja menjalani prosedur pembesaran prostat jinak.
Pengumuman ini telah disetujui oleh Raja Charles sendiri, yang ingin membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi publik dan membantu pemahaman orang-orang yang terkena dampak kanker. Raja Charles juga telah memulai pengobatan dan diminta menunda tugas-tugas publiknya sementara waktu.
Kabar ini sontak menggemparkan dunia, terutama rakyat Inggris yang baru saja menyambut Raja Charles sebagai penerus Ratu Elizabeth II yang turun tahta setelah 69 tahun berkuasa. Raja Charles, yang berusia 75 tahun, adalah raja tertua yang dinobatkan dalam sejarah Inggris.
Banyak orang yang mengirimkan doa dan dukungan untuk kesembuhan Raja Charles, termasuk para pemimpin dunia. Presiden Amerika Serikat Joe Biden mencuit di X: “Menghadapi diagnosis kanker, pengobatan, dan masa pemulihan membutuhkan harapan dan keberanian mutlak.
Jill dan saya bergabung dengan rakyat Inggris dalam berdoa agar Yang Mulia Raja mengalami pemulihan yang cepat dan penuh.”
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menuliskan doa terbaiknya di X: “Semoga Yang Mulia Raja Charles III lekas pulih. Pikiran kami tertuju pada rakyat Inggris.
” Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan: “Saya, dan juga warga Kanada di seluruh negeri serta masyarakat dunia, memikirkan Yang Mulia Raja Charles III saat dia menjalani pengobatan kanker. Kami mendoakan kesembuhan cepat dan menyeluruh.”
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengaku terkejut dan sedih mendengar kabar tersebut, tetapi sekaligus bersyukur karena kabar itu dapat diketahui lebih awal.
“Semua orang akan mendoakannya (Raja Charles) sembuh total,” kata Sunak. Sunak juga mengatakan bahwa pemerintah akan terus bekerja sama dengan Raja Charles dan Istana Buckingham untuk memastikan kesejahteraan dan keamanan raja.
Salah satu organisasi yang didirikan oleh Raja Charles adalah The Prince’s Trust, yang berfokus pada membantu anak-anak dan pemuda yang mengalami kesulitan dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan. Organisasi ini telah membantu lebih dari satu juta orang sejak tahun 1976.
Selain itu, Raja Charles juga mendukung pengembangan seni dan budaya di Inggris, termasuk musik, teater, film, sastra, dan arsitektur. Ia juga merupakan pelindung dari lebih dari 400 organisasi yang berkaitan dengan bidang-bidang tersebut.
Raja Charles juga dikenal sebagai ayah yang baik bagi dua putranya, Pangeran William dan Pangeran Harry, yang kini sudah berkeluarga dan memiliki anak-anak.
Raja Charles selalu memberikan kasih sayang dan bimbingan kepada putra-putrinya, meskipun pernah mengalami perceraian dengan mendiang Putri Diana.
Raja Charles juga memiliki hubungan yang harmonis dengan Ratu Elizabeth II, yang masih menjadi ibu dan penasihatnya. Raja Charles selalu menghormati dan mengikuti keputusan Ratu, termasuk ketika Ratu memutuskan untuk turun tahta dan menyerahkan tahta kepada Raja Charles.
Dengan segala prestasi dan kepribadiannya yang baik, tidak heran jika Raja Charles mendapat simpati dan doa dari banyak orang. Semoga Raja Charles dapat segera sembuh dari penyakitnya dan kembali menjalankan tugasnya sebagai raja dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi.