jfid – Psikiater terkenal Israel, Dr. Moshe Yatom, ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya di Tel Aviv pada Kamis, 9 November 2023. Yatom, yang dikenal karena keberhasilannya mengobati penyakit mental yang paling parah sekalipun, dikabarkan tertekan dengan tugasnya menangani Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang diduga mengidap gangguan kepribadian narsistik.
Dalam surat bunuh diri yang ditemukan di samping jasadnya, Yatom mengungkap alasannya mengakhiri hidup, yakni merasa gagal membuat Netanyahu mengakui kenyataan. Yatom menyebut bahwa Netanyahu telah menyedot nyawanya dengan kebohongan-kebohongan yang tidak berujung. Ia juga mengaku mengalami beberapa kejutan ketika mencoba memahami pemikiran Netanyahu, yang dalam satu kutipan buku hariannya ia sebut sebagai “lubang hitam kontradiksi diri”.
Yatom, yang telah menjadi psikiater pribadi Netanyahu selama sembilan tahun, mengatakan bahwa ia telah mencoba berbagai macam teknik terapi untuk membantu pasiennya tersebut, namun tidak ada yang berhasil. Ia bahkan sempat mengajukan permohonan untuk mengganti pasien, namun ditolak oleh pihak berwenang. Ia merasa tidak ada harapan lagi bagi Netanyahu, yang terus menolak mengakui kesalahan-kesalahannya dan menyalahkan orang lain atas masalah-masalah yang dihadapi Israel.
Kematian Yatom menimbulkan duka dan kecaman dari berbagai pihak, terutama dari komunitas psikiatris Israel. Mereka menghormati Yatom sebagai seorang profesional yang berdedikasi dan berbakat, yang telah menyembuhkan banyak pasien dengan penyakit mental yang berat. Mereka juga mengecam Netanyahu sebagai seorang pemimpin yang tidak bertanggung jawab dan tidak peduli dengan kesehatan mental orang-orang yang bekerja untuknya.
Netanyahu sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas kematian Yatom. Namun, juru bicaranya mengatakan bahwa Netanyahu mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Yatom dan menghargai jasanya bagi negara. Juru bicara tersebut juga membantah bahwa Netanyahu mengidap gangguan kepribadian narsistik, dan menyebut surat bunuh diri Yatom sebagai fitnah yang bertujuan untuk menjatuhkan reputasi Netanyahu.