Laporan tersebut juga menekankan bahwa larangan ini dapat memperburuk ketegangan sosial dan memicu ketidakstabilan di Tajikistan.
Situasi di Tajikistan ini menyoroti dilema yang dihadapi banyak negara dengan populasi Muslim yang besar tetapi berusaha menerapkan kebijakan sekuler.
Apakah keamanan nasional dan stabilitas politik dapat dicapai tanpa mengorbankan kebebasan beragama? Ini adalah pertanyaan yang masih belum terjawab di Tajikistan dan mungkin di banyak negara lain yang menghadapi tantangan serupa.
Dengan demikian, larangan pemakaian hijab di Tajikistan tetap menjadi isu yang kontroversial dan kompleks, yang memerlukan pemahaman mendalam tentang budaya, sejarah, dan dinamika politik negara tersebut.