Prabowo-Gibran Unggul di Survei, Gen-Z Jadi Kunci Pilpres 2024

ZAJ
By ZAJ
4 Min Read
Prabowo Gibran Ungguli Ganjar Mahfud Dan Anies Muhaimin Di Kalangan Gen Z
Prabowo Gibran Ungguli Ganjar Mahfud Dan Anies Muhaimin Di Kalangan Gen Z

jfidJakarta – Hasil survei elektabilitas capres-cawapres terbaru yang dirilis oleh lembaga survei menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari dua pasangan lainnya, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan sebesar 37,5%, sementara Anies-Cak Imin 28,7% dan Ganjar-Mahfud 25,8%.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kemenangan Prabowo-Gibran adalah dukungan kuat dari generasi Z, yaitu mereka yang lahir di rentang tahun 1997-2012.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), generasi Z merupakan mayoritas penduduk Indonesia dengan proporsi sebesar 27,94% dari total 270,2 juta populasi negeri ini. Jumlah penduduk generasi Z yang berusia 10-24 tahun sebanyak 68.662.815 jiwa hingga 31 Desember 2021.

Generasi Z memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya, seperti lebih terbuka terhadap perubahan, lebih kritis terhadap isu-isu sosial, lebih kreatif dan inovatif, serta lebih melek teknologi.

Generasi Z juga lebih aktif dalam berpartisipasi politik, baik secara online maupun offline, seperti melalui media sosial, diskusi, demonstrasi, hingga menjadi relawan.

Menurut pengamat politik, generasi Z menjadi segmen kunci dalam Pilpres 2024 karena mereka memiliki potensi suara yang besar, serta dapat mempengaruhi pilihan generasi lainnya.

Oleh karena itu, para capres-cawapres harus mampu menarik simpati dan mengakomodasi aspirasi generasi Z jika ingin memenangkan Pilpres 2024.

“Generasi Z adalah generasi yang paling berpengaruh dalam Pilpres 2024. Mereka tidak hanya memiliki jumlah yang besar, tetapi juga memiliki daya tarik yang kuat bagi generasi lainnya. Mereka bisa menjadi opinion leader atau trendsetter bagi generasi lainnya. Jadi, para capres-cawapres harus bisa menyesuaikan diri dengan gaya komunikasi, isu-isu, dan harapan generasi Z,” ujar pengamat politik.

Salah satu cara untuk menarik generasi Z adalah dengan menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye dan interaksi. Media sosial merupakan media yang paling banyak digunakan oleh generasi Z untuk mendapatkan informasi, berbagi pendapat, dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh politik.

Para capres-cawapres harus bisa memanfaatkan media sosial dengan baik, seperti dengan membuat konten yang menarik, informatif, dan inspiratif, serta berdialog secara langsung dengan generasi Z.

Selain itu, para capres-cawapres juga harus bisa menawarkan visi-misi yang sesuai dengan kepentingan dan aspirasi generasi Z. Beberapa isu yang menjadi perhatian generasi Z antara lain adalah pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi kreatif, teknologi, dan kesejahteraan sosial.

Para capres-cawapres harus bisa memberikan solusi yang konkret, realistis, dan berkelanjutan untuk isu-isu tersebut.

“Generasi Z adalah generasi yang cerdas, kritis, dan kreatif. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang bersifat sentimen, seperti agama, suku, atau ras. Mereka lebih memperhatikan isu-isu yang bersifat substantif, seperti kesejahteraan, keadilan, dan kemajuan. Mereka juga menginginkan pemimpin yang visioner, inovatif, dan inklusif. Jadi, para capres-cawapres harus bisa menunjukkan kualitas-kualitas tersebut jika ingin mendapatkan dukungan dari generasi Z,” tutur pengamat politik.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article