Jakarta – Polemik Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang memotong gaji pegawai terus jadi sorotan utama.
Kebijakan yang mengundang kritik dari berbagai kalangan ini telah menarik perhatian Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Dalam beberapa kesempatan, Prabowo menegaskan akan mempelajari program tersebut dan mencari solusi terbaik.
Tapera: Polemik yang Memanas
Melansir dari nasional.tempo.co, Bahwa Program Tapera, yang memotong gaji pekerja sebesar 3 persen, mendapat penolakan keras.
Mulai dari buruh hingga pelaku usaha, semuanya kompak menyuarakan ketidaksetujuan mereka.
Partai Buruh bahkan menggelar demonstrasi dari Balai Kota Jakarta menuju Istana Negara.
Said Iqbal, Presiden Partai Buruh, berpendapat bahwa kebijakan potong gaji pekerja sebesar 3 persen tidak akan membantu mereka memiliki rumah.
“Iuran Tapera akan menekan daya beli buruh karena saat ini buruh terjebak dalam upah murah,” ujarnya.
Oleh karena itu, Said Iqbal menekankan bahwa pemerintah seharusnya lebih dulu menaikkan upah buruh dengan mencabut Undang-Undang Cipta Kerja.
Prabowo dan Langkah-Langkahnya
Sebagai Presiden terpilih, Prabowo menunjukkan komitmennya untuk mencari solusi terkait polemik Tapera.
Meski belum menjelaskan solusi spesifik, Prabowo berjanji akan mempelajari program tersebut secara mendalam.
Langkah ini diharapkan mampu meredam kekhawatiran masyarakat dan membawa perubahan positif.
Masa Depan Tapera
Polemik ini memuncak setelah Presiden Jokowi menandatangani PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tapera.
Dengan terpilihnya Prabowo, masa depan Tapera kini menjadi tanda tanya besar.
Apakah kebijakan ini akan dilanjutkan atau direvisi pada periode 2024-2029 mendatang?
Polemik Tapera telah menjadi isu krusial yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah. Dengan komitmen Prabowo untuk mencari solusi terbaik, harapan masyarakat pun melambung tinggi.
Meskipun langkah konkret apa yang akan diambil Prabowo masih belum jelas, satu hal yang pasti, publik akan terus mengawasi setiap gerakan pemerintah dalam menyelesaikan polemik ini.
Dapatkah Prabowo membawa angin segar bagi polemik Tapera? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Yang jelas, masyarakat menanti kebijakan yang berpihak pada mereka, bukan yang membebani.
