Dalam sebuah video yang dirilis oleh media Israel, terlihat dua orang pejuang Hamas mengejar sekelompok tentara Israel di Ofakim. Tentara Israel tampak lari tunggang langgang begitu berhadapan dengan tentara Hamas.
Dalam sebuah rekaman suara, terdengar pula jeritan dan tangisan tentara Israel yang ketakutan setengah mati.
Mereka mengaku tidak bisa melihat musuh mereka, dan merasa seperti melawan hantu. Mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak mau mati, dan ingin keluar dari negara itu.
Tidak hanya itu, tentara Israel juga mengalami kebutaan akibat serangan roket Hamas. Menurut laporan dari The Jerusalem Post, sekitar 50 tentara Israel mengalami kehilangan penglihatan sebagian atau total akibat ledakan roket Hamas.
Para dokter mengatakan bahwa kebutaan ini disebabkan oleh gelombang kejut yang dihasilkan oleh roket Hamas.
Gelombang kejut ini dapat merusak retina mata, yang merupakan lapisan jaringan saraf yang sensitif terhadap cahaya di bagian belakang mata. Retina ini berfungsi untuk mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak.
Kebutaan ini sangat sulit untuk disembuhkan, karena retina tidak dapat beregenerasi dengan mudah.
Para dokter hanya dapat memberikan perawatan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, seperti pemberian obat anti-inflamasi, steroid, dan antioksidan. Namun, kemungkinan untuk pulih sepenuhnya sangat kecil.
Dengan demikian, perang antara Hamas dan Israel telah menorehkan luka permanen bagi tentara Israel, baik secara fisik maupun mental.
Perang ini juga menunjukkan ketangguhan dan keberanian pejuang Hamas, yang tidak takut menghadapi tentara Israel meskipun dengan persenjataan yang lebih rendah.
Perang ini juga menjadi bukti bahwa Israel bukanlah negara yang tak terkalahkan, melainkan negara yang rapuh dan rentan.
