jfid – Jakarta – Dalam konteks pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) yang akan digelar pada 5 November 2024, dua isu besar dunia, yaitu konflik di Gaza dan Ukraina, menjadi sorotan. Namun, konflik di Gaza tampaknya telah menggeser fokus dari Ukraina.
Konflik Gaza Dominasi Kampanye
Konflik di Gaza telah mendominasi kampanye Pilpres AS baru-baru ini. Saat Rusia melakukan serangan ke Ukraina utara, calon presiden AS, baik dari Partai Demokrat maupun Republik, tetap berfokus pada krisis kebijakan luar negeri lainnya, yaitu perang di Gaza.
Kelompok milisi Palestina, Hamas, melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober. Dalam serangan tersebut, sedikitnya 1.400 warga Israel meninggal dunia.
Di sisi Palestina, lebih dari 5.000 warga Gaza tewas akibat serangan udara dan artileri militer Israel, sebagai balasan dari serangan Hamas.
Ukraina Terlupakan?
Sementara itu, Ukraina, negara bekas republik Soviet yang berbatasan dengan Rusia dan Uni Eropa, tampaknya mulai terlupakan dalam diskusi Pilpres AS. Ukraina bukan anggota NATO, tetapi termasuk “negara mitra”, yang berarti ada kemungkinan Ukraina diizinkan untuk bergabung dengan NATO di masa depan.
Implikasi bagi Pilpres AS
Pemilihan presiden AS 2024 akan menjadi pemilihan presiden ke-60, diselenggarakan pada Selasa, 5 November 2024.
Presiden Amerika Serikat saat ini Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump keduanya memenuhi syarat untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua.
Bagaimana konflik Gaza dan Ukraina akan mempengaruhi hasil pemilihan masih harus dilihat. Namun, jelas bahwa kedua isu ini akan terus menjadi bagian penting dari diskusi dan debat dalam menjelang pemilihan.
Penutup
Dengan konflik di Gaza dan Ukraina yang terus berkembang, pemilihan presiden AS 2024 diharapkan menjadi ajang penting bagi Amerika dan dunia.
Bagaimana calon presiden AS akan menangani kedua isu ini bisa sangat mempengaruhi hasil pemilihan. Untuk saat ini, kita hanya bisa menunggu dan melihat bagaimana situasi akan berkembang.