Medan, Jurnalfaktual.id – Pasca terjadinya bom bunuh diri itu, enam orang korban mengalami luka-luka, yakni empat orang anggota Polri, dan dua warga sipil.
Hingga Minggu, tim Densus 88 Antiteror sudah mengamankan 18 orang terduga teroris di berbagai tempat.
Disaat akan dimakamkannya pelaku bom bunuh diri terjadi perdebatan yang cukup alot sehingga jenazah pelaku gagal dimakamkan seperti rencana awal.
Warga Medan menggelar demonstrasi menolak pemakaman jenazah pelaku bom bunuh diri Rabbial Muslim Nasution, di Medan. Aksi ini digelar di dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Sikambing, Medan Petisah, Senin (18/11/19).
Puluhan massa yang menamakan dirinya masyarakat Kota Medan datang menolak pemakaman bomber di Mapolrestabes Medan. Namun disisi lain aksi mereka sempat diprotes warga sekitar hingga terjadi ketegangan. Sebab, warga sekitar menolak kedatangan massa tersebut.
Setelah sekitar setengah jam berorasi, massa membubarkan diri dari lokasi. Kami menolak dikebumikannya pelaku teror bom bunuh diri di Kota Medan,” kata koordinator aksi, Dedi Harvi Syahari, kepada wartawan,
Sementara itu, Kepala Lingkungan 10, Kelurahan Sei Sikambing D, Darmawan Ginting mengatakan masyarakat di lingkungannya tidak keberatan dengan rencana pemakaman Rabbial Muslim Nasution di lokasinya.
Warga kami tidak menolak. Mereka tidak keberatan jika dikuburkan di TPU Sei Sikambing D. Sesama muslim kan kita wajib untuk Fardu Kifayah kan. Jadi tidak perlu diributkan lagi. Masalah mereka ada masalah, itu terserah mereka,” ujar Darmawan.
Tokoh agama Al Ustad M.Sofyan mengatakan bahwa dirinya mewakili masyarakat menolak jasad RMN dikuburkan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Beberapa saat kemudian terdengar kabar lagi bahwa RMN dimakamkan di TPU Sri Gunting. Namun, setelah dicek di lokasi tersebut, juga tidak ada tanda-tanda prosesi pemakaman. (Juliver L)