jfID – Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM mengajak semua peserta untuk memanfaatkan informasi dan pelatihan serta pendampingan yang diselenggarakan oleh Kementerian dan dinas terkait.
Hal itu disampaikan Deputi Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM Pakoso Budi Prasetyo, SE, MM dalam sambutan pada kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Kualitas SDM UKM dengan mengusung tema “UKM Eksis Mampu Beradaptasi pada Masa Pandemi dan New Normal Covid-19”, Senin (7/9) di Hotel D-Max Lombok Tengah.
Kegiatan ini juga terdiri dari dua bentuk pelatihan. Pertama adalah kegiatan Pemasyarakatan Kewirausahaan yang bemaksud untuk mengenalkan wirausaha kepada para pelaku UKM dan masyarakat umum. Kedua adalah Pelatihan Vocational Berbasis Potensi Lokal. Menurutnya, generasi sekarang harus bisa memanfaatkan seoptimal mungkin sumber-sumber informasi untuk belajar berwirausaha.
Namun, kata Budi jika hanya mengandalkan pelatihan-pelatihan saja dirasa kurang optimal. Perlu juga mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Kemenkop dan UKM.
“Namun jika hanya mengandalkan pelatihan-pelatihan tanpa dilakukan pendampingan dirasa hasilnya kurang optimal. Maka dari itu disediakan pendamping-pendamping oleh pemerintah untuk mendampingi pasca pelatihan,” ujar Budi.
Lebih lanjut, Budi menyebutkan generasi muda yang sekarang adalah generasi yang beruntung karena banyaknya layanan-layanan dan akses untuk menjadi wirausaha. Dimaksudkan untuk lebih mengenalkan dan membentuk wirausaha baru dalam memperkuat wirausaha yang sudah ada.
Kemudian, ia menuturkan bahwa dengan menjadi seorang wirausaha maka bisa semakin berperan lebih banyak. “Dengan menjadi seorang wirausaha kita bisa berperan lebih banyak. Bisa menolong, menciptakan lapangan pekerjaan dan juga pendapatan yang penghasilannya bisa jauh lebih besar,” tuturnya.
Budi menyampaikan bahwa salah satu program prioritas Presiden, Joko Widodo, adalah Pembangunan Sumber Daya Manusia. “Kata kunci SDM tangguh, unggul, berkualitas akan meningkatkan daya saing, dan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berperadaban tinggi dan menjadi negara maju dan ini sejalan dengan cita-cita kemerdekaan yaitu membangun masyarakat Indonesia yang sejahtera adil dan makmur,” katanya.
Lebih lanjut, Budi berkomitmen untuk terus memperluas dan memperbanyak pelatihan SDM KUKM terutama untuk kewirausahaan/vocational khususnya kepada daerah wisata super prioritas. Di NTB sendiri wisata super prioritas berada di KEK Mandalika. Itu semua dilakukan untuk meningkatkan rasio wirausaha nasional saat ini sebesar 3,47% dari jumlah penduduk, tahun 2021 ditargetkan 3,64% dari jumlah penduduk Indonesia.
“Di tengah pandemi Covid-19 ini, UKM harus tetap eksis, terlebih di Mandalika Lombok Tengah sebagai salah satu wisata super prioritas di Indonesia,” tutup Budi.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah yang juga hadir pada kesempatan tersebut kembali memberikan motivasi kepada seluruh peserta pelatihan yang berlangsung selama tiga hari tersebut.
“Covid-19 ini tidak boleh membuat kita berhenti untuk berkarya, kita buktikan, UKM NTB mampu bangkit dan berlari,” ungkap Gubernur yang akrab disapa bang Zul tersebut.
Bang Zul menceritakan, saat covid-19 mulai masuk di NTB. Salah satu yang menjadi perhatikan adalah UKM, karena menurutnya, UKM harus mampu bertahan di masa sulit tersebut. Terbukti, program JPS Gemilang dengan melibatkan ribuan UKM tersebut, mampu membuat perekonomian masyarakat stabil.
“Saat kita luncurkan JPS Gemilang, ribuan UKM kita libatkan, dengan begitu UKM kita tidak Hanya mampu bertahan bahkan banyak UKM yang menambah karyawannya di tengah pandemi covid-19 tersebut,” tutup bang Zul.
Di akhir acara, Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM didampingi Gubernur NTB menyerahkan bantuan stimulus kepada UKM yang terdampak pandemi Covid-19 tersebut.