Nyai Hj. Muthmainnah Aschal: Dermawan, Ulama, dan Pendidik

ZAJ
By ZAJ
5 Min Read
Innalilahi! Nyai Hj. Muthmainnah Aschal, Cicit Syaikhona Cholil Bangkalan Wafat
Innalilahi! Nyai Hj. Muthmainnah Aschal, Cicit Syaikhona Cholil Bangkalan Wafat

jfid – Kamis, 29 Februari 2024, umat Islam Indonesia kehilangan sosok yang sangat dihormati, Nyai Hj. Muthmainnah Aschal.

Beliau adalah pengasuh pondok pesantren putri Syaichona Moh. Cholil Bangkalan, cicit dari Syaikhona Cholil Bangkalan, salah satu ulama besar yang berpengaruh dalam sejarah Islam di Nusantara. Beliau wafat pada pukul 08.00 di RS Dr Soetomo Surabaya, setelah mengalami sakit yang cukup lama.

Kabar duka ini disampaikan oleh putra beliau, RKH. Muhammad Ismail Al-Ascholy, melalui media sosial. “Innalillahi wa innailaihi rojiun, telah wafat hari ini Nyai Hj Muthmainnah Aschal Binti KHS Abdullah Aschal (Pengasuh Pondok Pesantren Putri Syaikhona Moh Cholil Bangkalan),” tulisnya.

“Semoga almarhumah husnul khatimah dan keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan serta kesabaran. Amin ya mujibassa’iliin,” tambahnya.

Tak lama setelah kabar ini tersebar, ribuan petakziyah dari berbagai daerah berbondong-bondong menuju Bangkalan untuk menghadiri pemakaman almarhumah. Mereka ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Nyai Hj.

Muthmainnah Aschal, yang dikenal sebagai nyai keramat, dermawan, dan berdedikasi tinggi dalam mengembangkan pendidikan Islam, khususnya bagi para santriwati.

Jenazah almarhumah disalatkan pada pukul 14.00 WIB di Mushola sepuh Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Demangan Bangkalan. Kemudian, jenazah disemayamkan di pemakaman Masjid Besar Martajasah Bangkalan, yang juga menjadi tempat peristirahatan terakhir para leluhur beliau.

Prosesi pemakaman berlangsung dengan khidmat dan penuh haru, diiringi doa dan tangis dari para petakziyah.

Sosok Nyai Hj. Muthmainnah Aschal

Siapa sebenarnya Nyai Hj. Muthmainnah Aschal? Mengapa beliau begitu disegani dan dicintai oleh banyak orang? Berikut adalah profil singkat dari beliau, yang kami rangkum dari berbagai sumber:

  • Nyai Hj. Muthmainnah Aschal lahir pada tahun 1956, sebagai putri dari KH. Abdullah Schal dan Nyai Sumtin. Ayah beliau adalah cicit dari Syaikhona Cholil Bangkalan, ulama besar yang mendirikan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Indonesia. Ibunya berasal dari Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang, yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
  • Nyai Hj. Muthmainnah Aschal menempuh pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah di Bangkalan. Selain itu, beliau juga belajar ilmu agama di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil, yang dipimpin oleh ayah beliau. Beliau menguasai berbagai disiplin ilmu, seperti tafsir, hadis, fiqih, tasawuf, bahasa Arab, dan bahasa Inggris.
  • Nyai Hj. Muthmainnah Aschal menikah dengan KH. Miftachul Akhyar, seorang ulama dan aktivis yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dari pernikahan ini, beliau dikaruniai seorang putra, yaitu RKH. Muhammad Ismail Al-Ascholy, yang juga menjadi ulama dan pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil.
  • Nyai Hj. Muthmainnah Aschal mengabdikan dirinya sebagai pengasuh pondok pesantren putri Syaichona Moh. Cholil, yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Syaichona Moh. Cholil. Beliau bertanggung jawab atas pendidikan dan pembinaan para santriwati, yang berjumlah sekitar 3.000 orang. Beliau juga mengajar berbagai mata pelajaran, seperti tafsir, hadis, fiqih, tasawuf, bahasa Arab, dan bahasa Inggris.
  • Nyai Hj. Muthmainnah Aschal dikenal sebagai sosok yang dermawan, suka membantu masyarakat, berkarisma, dan punya banyak dedikasi. Beliau aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, seperti NU, Muslimat NU, Fatayat NU, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan lain-lain. Beliau juga sering diundang sebagai pembicara dan narasumber dalam berbagai acara dan seminar, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
  • Nyai Hj. Muthmainnah Aschal meninggalkan banyak karya tulis, baik berupa buku, makalah, artikel, maupun puisi. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain adalah: “Syaikhona Kholil Bangkalan: Ulama Besar yang Berpengaruh dalam Sejarah Islam di Nusantara”, “Peran Muslimah dalam Membangun Peradaban Islam”, “Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Islam”, dan “Puisi-puisi Pilihan Nyai Hj. Muthmainnah Aschal”.
  • Nyai Hj. Muthmainnah Aschal wafat pada usia 68 tahun, setelah mengalami sakit yang cukup lama. Beliau meninggalkan warisan berharga berupa ilmu, amal, dan keteladanan bagi umat Islam, khususnya di Bangkalan. Semoga almarhumah diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan. Amin.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article