Kacang, Penyebab Jerawat atau Sekedar Mitos? Simak Faktanya!

Fahrur Rozi
3 Min Read
Kacang, Penyebab Jerawat atau Sekedar Mitos? Simak Faktanya!
Kacang, Penyebab Jerawat atau Sekedar Mitos? Simak Faktanya!

jfid – Kacang adalah salah satu makanan yang banyak digemari oleh masyarakat.

Selain rasanya yang gurih dan renyah, kacang juga memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengandung protein, vitamin, mineral, dan asam lemak esensial.

Namun, di balik kebaikannya, kacang juga sering disebut-sebut sebagai penyebab jerawat. Apakah benar demikian?

Jerawat adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah, bernanah, atau hitam di wajah, dada, atau punggung.

Jerawat terjadi akibat penyumbatan pori-pori oleh minyak berlebih, infeksi bakteri, dan sel kulit mati.

Faktor-faktor yang dapat memicu jerawat antara lain adalah hormon, stres, polusi, dan makanan.

Makanan yang tinggi gula, lemak, atau susu diketahui dapat memperburuk kondisi jerawat, karena dapat meningkatkan produksi minyak dan peradangan di kulit. Lalu, bagaimana dengan kacang?

Sejak dulu, kacang dianggap sebagai musuh kulit karena dapat menimbulkan jerawat.

Alasannya adalah kacang mengandung lemak dan protein yang tinggi, yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit untuk dicerna.

Proses pencernaan yang lambat ini dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi, yang kemudian mengiritasi kelenjar sebaceous, yaitu kelenjar yang menghasilkan minyak di kulit. Akibatnya, pori-pori tersumbat dan jerawat pun muncul.

Namun, apakah hal ini benar-benar terbukti secara ilmiah? Menurut beberapa penelitian, ternyata tidak ada hubungan langsung antara konsumsi kacang dan jerawat.

Bahkan, beberapa jenis kacang justru dapat membantu mengatasi jerawat, karena mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk kulit, seperti vitamin E, asam folat, selenium, dan zinc.

Vitamin dan mineral ini dapat membantu kulit melawan peradangan, menjaga kelembapan, memperbaiki sel kulit, dan melindungi dari radikal bebas.

Selain itu, kacang juga mengandung asam lemak omega-3, yang merupakan anti-inflamasi alami.

Omega-3 dapat menyeimbangkan efek negatif dari asam lemak omega-6, yang juga terdapat di kacang, yang dapat memicu peradangan.

Dengan demikian, kacang dapat membantu mengurangi kemerahan, pembengkakan, dan nyeri akibat jerawat.

Tentu saja, hal ini tidak berarti Anda dapat mengonsumsi kacang secara berlebihan.

Kacang tetap harus dikonsumsi dengan bijak dan seimbang, karena terlalu banyak mengonsumsi kacang dapat menyebabkan masalah pencernaan, alergi, atau peningkatan berat badan.

Selain itu, cara mengolah kacang juga penting untuk diperhatikan.

Hindari kacang yang digoreng, karena dapat meningkatkan kadar lemak jenuh dan kalori.

Pilihlah kacang yang direbus, dikukus, atau dipanggang, agar kandungan gizinya tetap terjaga.

Jadi, kesimpulannya adalah kacang tidak bikin jerawatan, asalkan dikonsumsi dengan cara yang tepat dan dalam jumlah yang wajar.

Kacang justru dapat memberikan manfaat bagi kesehatan kulit, jika dikombinasikan dengan pola hidup sehat, seperti minum air putih, tidur cukup, olahraga teratur, dan menjaga kebersihan kulit.

Jika Anda memiliki masalah jerawat yang serius, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article