JurnalFaktual.id – Aktivis Pergerakan NTB yang merupakan eksponen Forum Komunikasi Mahasiswa Mataram ( FKMM ) / Front Mahasiswa Nasional ( FMN ) adakan konsolidasi dan Reuni Bareng bertempat di Bonum Coffee, Jl Terusan Bung Hatta – Mataram, Jumat sore (1/10) kemarin.
Acara yang digagas secara swadaya berlangsung meriah dan penuh nuansa kekeluargaan. Para aktivis dari berbagai lintas generasi saling membaur untuk bela kawan. Kegiatan ini dihajatkan untuk merapatkan barisan menyongsong momentum politik 2024.
“Reuni dan konsolidasi ini sengaja kita kemas dengan cair agar komunikasinya lepas dan tidak ada jarak sesama aktivis,” kata Lalu Saifuddin, salah satu penggagas Reuni dan Temu Kangen Aktivis FKMM/FMN.
Menurut Pria yang akrab disapa Gayep ini menambahkan, acara konsolidasi ini merupakan upaya FKMM/FMN menyatukan kembali aktivis dan alumni yang berserak agar terjalin interaksi yang lebih intens.
Selanjutnya, Sekretaris Partai Nasdem Lombok Tengah Ahmad SH menambahkan pertemuan ini sebagai ajang silahtirahmi ditengah banyak potensi-potensi diantara aktivis pergerakan NTB. Pertemuan ini dimaksudkan untuk meneguhkan solidaritas diantara sesama aktivis. Harapannya kedepan pertemuan ini mampu melahirkan kesepakatan menyambut 2024.
“Pertemuan ini tidak dimaknai sebagai “semua di tangan, tak satupun di genggaman, artinya secara maksimum akan memajukan potensi sesama Alumni,” tambah pria yang pernah menjadi Deputy Direktur Walhi Nasional.
Ahmad SH kemudian mendaulat salah satu aktivis senior untuk memberikan sekapur sirih untuk menyemangati audiens yang hadir. Dalam orasi aktivis senior FKMM, Sulistiono mengatakan momentum sore ini harus dimaknai sebagai pertemuan sesama saudara.
“Dalam bingkai hal tersebut sebagai sesama saudara wajib hukumnya mendukung saudara kita yang ingin maju,” katanya.
Setali tiga uang, Andi Rusdi yang saat ini menjadi ASN mengatakan sebagai sesama kawan yang pernah menjadi aktivis pergerakan kekuatan ikatan persaudaraan akan saling menguatkan dalam berbagai hal.
“Untuk itu apabila ada saudara kita yang mau maju, kita semua wajib dukung dan sukses,” ujar mantan Sekjend FKMM era 1993/ 1994 ini.
Salah satu Calon Pilgub NTB 2024, Ali Al Khairy mengatakan kekuasaan adalah cara paling ringkas untuk mendorong lahirnya perubahan dan mendekatkan keadilan. Saya menyadari pada diri saya terdapat banyak keterbatasan, oleh karena saya minta doa, restu dan dukungan untuk ikhtiar saya berjuang pada pemilu kada gubernur 2024.
Partai gerindra dan HBK sudah memberikan perintah kepada saya untuk berkonstestasi pada pemilukada 2024.
“Sebelumnya saya tidak tidak pernah membayangkan akan berada pada situasi seperti ini,” imbuhnya sembari menambahkan tapi saya yakin dan percaya Tuhan akan memudahkan jalan perjuangan ini.
Eksponen Pergerakan NTB yakni Sirra Prayuna yang terbang langsung dari Jakarta demi menghadiri Reuni Alumni FKMN/FMN mengatakan dirinya mendukung penuh Ali Al Khairy untuk maju dalam Pilkada Gubernur NTB 2024. Untuk itu Sirra berharap agar Ali Al Khairy serius dan sungguh-sungguh tidak sekedar bermanuver semata. Sebagai wujud keseriusannya mendukung Ali Al Khairy maju, Sirra langsung menyumbangkan kantornya ESPE Syndicate dipakai untuk sekretariat pemenangan Bela Kawan Ali Al Khairy.
“Selain itu saya berjanji akan menyumbang secara materiil untuk memback up Ali,” imbuhnya.
Kepala Perwakilan komisi yudisial NTB, Ridho menambahkan reuni aktivis FKMM/FMN perlu dilakukan secara periodik agar tidak saling melupakan.
“Dengan reuni seperti ini, kita baru tahu ternyata alumni FKMM/FMN memiliki potensi yang besar untuk saling membesarkan,” tambah pria yang mantan aktivis FMN dekade 2000 an ini.
Di sela-sela acara Reuni Bela Kawan , Aktivis DA Malik membagikan souvenir Kaos sebanyak 200 biji kepada peserta. Kaos yang bergambar Ali Al Khairy yang bagian belakang tertulis ‘Relawan Rekan Sejawat’.
“Kaos ini saya dedikasi untuk mensupport Ali Al Khairy tampil dalam pilgub ntb 2024,” ujar DA Malik yang berprofesi sebagai Lawyer.
Temu Aktivis Pergerakan NTB yang dihadiri lintas generasi dihadiri oleh puluhan aktivis yang sekarang dari beragam profesi seperti ASN, APH, Kepala Desa, Dosen, Lawyer, Aktivis Partai, NGO, Ustad, Jamaah Tablik, Pengusaha dan lainnya.
Acara Reuni ini ditutup dengan pemaparan kisah unik dari masing-masing peserta sekaligus perkenalan saat masih menjadi student di kampusnya dulu.