Ad image

Medan Neraka Perang Kota yang Israel Siap Masuki

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
Medan Neraka Perang Kota Yang Israel Siap Masuki
Tank-tank Israel di dekat Sderot selama invasi darat terakhir Israel di Gaza, pada tahun 2014
- Advertisement -

jfid – Gaza, sebuah wilayah yang dipenuhi oleh bangunan-bangunan rapat, ranjau-ranjau, dan terowongan-terowongan, menjadi sasaran invasi darat Israel yang kemungkinan besar akan terjadi dalam waktu dekat.

Invasi ini dipicu oleh serangan brutal Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.400 orang Israel dan melukai 3.500 lainnya. Serangan ini juga menyebabkan lebih dari 200 warga Israel diculik dan dibawa ke Gaza oleh Hamas.

Israel, yang mengumumkan perang melawan Hamas, telah memobilisasi 350.000 tentara cadangan dan mengumpulkan peralatan dan pasukan perang di perbatasan dengan Gaza. Di antara peralatan yang disiapkan adalah kendaraan lapis baja Namer dan tank Merkava.

Tujuan Israel adalah untuk menghancurkan infrastruktur dan kemampuan militer Hamas, serta menyelamatkan sandera-sandera yang ditahan.

Namun, invasi darat ke Gaza bukanlah hal yang mudah. Israel akan menghadapi pertempuran jarak dekat yang sengit di antara gedung-gedung tinggi, jalan-jalan sempit, dan terowongan-terowongan bawah tanah yang digunakan oleh Hamas untuk bersembunyi dan menyerang.

Selain itu, Israel juga harus memperhatikan keselamatan warga sipil Gaza, yang berjumlah sekitar dua juta orang, yang tinggal di wilayah yang paling padat penduduknya di dunia.

Menurut para ahli perang kota, invasi darat ke Gaza bisa menjadi salah satu pertempuran paling berdarah sejak Perang Dunia II. Risiko korban jiwa, kerusakan, dan kritik internasional sangat tinggi.

Selain itu, invasi darat juga bisa memicu eskalasi konflik di kawasan, terutama di perbatasan Israel dengan Lebanon, di mana telah terjadi bentrokan antara Israel dan kelompok militan Hizbullah.

Israel sendiri belum memastikan kapan akan melancarkan invasi darat ke Gaza. Sebelumnya, Israel telah memberikan ultimatum kepada satu juta warga Gaza utara untuk mengungsi ke selatan dalam waktu 24 jam, namun Hamas menolak dan memerintahkan warga untuk tetap tinggal. Israel juga telah menjatuhkan selebaran-selebaran di Gaza dengan pesan peringatan tentang bahaya invasi.

Sementara itu, upaya diplomasi untuk mengakhiri konflik masih terus berlangsung. Iran, yang merupakan sekutu Hamas, telah memperingatkan bahwa mereka bisa ikut campur jika Israel menyerbu Gaza.

Amerika Serikat, yang merupakan sekutu Israel, telah mengirim penasihat militer dan ahli perang kota untuk membantu Israel dalam operasi darat potensial. PBB juga telah menunjuk utusan khusus untuk menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa konflik akan mereda. Israel dan Hamas masih saling menyerang dengan roket-roket dan rudal-rudal. Warga sipil di kedua belah pihak masih hidup dalam ketakutan dan kesengsaraan. Dan medan neraka perang kota masih menanti di Gaza.

- Advertisement -
Share This Article