Jfid – Di era digital saat ini, selebriti dan influencer kerap menjadi sorotan netizen.
Salah satu sosok yang sering mendapat perhatian adalah Fuji, selebgram muda yang dikenal karena popularitas dan kesuksesannya.
Sayangnya, tidak semua perhatian tersebut bersifat positif.
Beberapa netizen menggunakan istilah-istilah yang merendahkan, seperti “Aura Maghrib,” untuk menggambarkan dirinya.
Istilah “Aura Maghrib” sering digunakan secara negatif oleh beberapa pihak untuk merujuk pada warna kulit Fuji.
Namun, pandangan berbeda datang dari Marion Jola, penyanyi yang dikenal sejak menjuarai Indonesian Idol.
Dalam sebuah program podcast bersama Azka Corbuzier dan Nada Tarina Putri, Marion mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap penggunaan istilah ini.
Marion Jola, yang meskipun bukan Muslim, merasa bahwa waktu Maghrib adalah momen yang indah dan sakral bagi umat Islam.
“Bagi Muslim, waktu Maghrib itu waktu yang indah banget, loh,” ujar Marion dalam podcast tersebut.Dia menambahkan bahwa istilah tersebut sangat tidak pantas digunakan sebagai cibiran.
Keindahan Waktu Maghrib dalam Islam
Maghrib, waktu yang menandai pergantian siang ke malam, memiliki makna mendalam dalam tradisi Islam.
Ini adalah waktu bagi umat Muslim untuk melaksanakan shalat Maghrib, salah satu dari lima waktu shalat wajib dalam sehari.
Momen ini juga sering dianggap sebagai waktu yang penuh berkah dan refleksi spiritual.
Menurut data dari Pew Research Center, sekitar 87% umat Muslim di Indonesia menganggap shalat sebagai salah satu praktik yang sangat penting dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Oleh karena itu, merujuk waktu Maghrib dengan konotasi negatif bukan hanya tidak sensitif, tetapi juga menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap nilai-nilai yang dihargai oleh banyak orang.
Pentingnya Menghormati Perbedaan
Marion Jola mengajak semua pihak untuk lebih sensitif dan menghormati perbedaan.
Sikap ini penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan penuh penghargaan.
“Kita harus bisa melihat sisi positif dari setiap perbedaan yang ada,” tegasnya.
Dampak Positif dari Perspektif Marion Jola
Dengan pandangannya yang positif, Marion Jola menunjukkan bahwa penting untuk menghargai dan memahami budaya serta nilai-nilai yang berbeda.
Sikap ini tidak hanya mencerminkan kedewasaan, tetapi juga membantu dalam membangun masyarakat yang lebih toleran dan saling menghormati.
Kesimpulan
Momen waktu Maghrib dalam Islam bukanlah sesuatu yang patut dicibir, tetapi harus dihargai sebagai bagian dari kekayaan budaya dan spiritual.
Marion Jola, dengan pemahamannya yang mendalam, mengajak kita untuk melihat keindahan dalam perbedaan dan menunjukkan rasa hormat terhadap keyakinan orang lain.