Kudeta di Bolivia Gagal, Ini Alasannya!

Ummu Alvina
5 Min Read
Kudeta di Bolivia Gagal, Ini Alasannya! (Ilustrasi)
Kudeta di Bolivia Gagal, Ini Alasannya! (Ilustrasi)

jfid – Upaya kudeta di Bolivia baru-baru ini gagal setelah serangkaian peristiwa krusial yang menggagalkan rencana tersebut.

Presiden Luis Arce berhasil mempertahankan kekuasaannya meskipun ada upaya dari militer untuk mendobrak Istana Presiden. Berikut adalah analisis mendalam mengapa kudeta ini tidak berhasil.

Tentara Mundur

Salah satu alasan utama kegagalan kudeta ini adalah mundurnya pasukan militer yang dikerahkan untuk mendobrak Istana Presiden.

Presiden Luis Arce memberikan perintah langsung kepada pasukan untuk kembali ke barak.

Perintah ini menunjukkan bahwa tidak semua anggota militer mendukung upaya kudeta tersebut.

Menurut laporan Detik.com, “Pasukan militer yang sempat mendobrak Istana Presiden akhirnya kembali ke barak setelah Presiden Arce memerintahkan mereka untuk mundur” .

Keputusan ini menyoroti loyalitas sebagian besar militer kepada pemerintahan yang sah.

Jenderal Zuniga Ditangkap

Faktor kunci lainnya adalah penangkapan Jenderal Juan Jose Zuniga, yang diduga menjadi otak di balik kudeta ini.

Jenderal Zuniga ditangkap oleh pasukan keamanan setelah memberikan pernyataan kepada wartawan di luar barak militer.

Penangkapan ini menandai titik balik penting dalam upaya kudeta. Menurut laporan CNBC Indonesia, “Jenderal Zuniga, yang merupakan dalang utama di balik kudeta ini, ditangkap oleh pasukan keamanan setelah memberikan pernyataan kepada media” .

Penangkapan ini tidak hanya memotong komando kudeta tetapi juga menunjukkan bahwa pemerintah masih memiliki kendali atas pasukan keamanan.

Pengunjuk Rasa Solidaritas

Dukungan dari masyarakat juga memainkan peran penting dalam kegagalan kudeta ini. Rakyat Bolivia menunjukkan solidaritas mereka dengan pemerintahan Arce melalui demonstrasi massa yang menentang kudeta.

Demonstrasi ini menunjukkan bahwa masyarakat mendukung stabilitas demokrasi dan menolak upaya penggulingan pemerintah yang sah.

Seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada media lokal, “Kami berdiri bersama Presiden Arce untuk melindungi demokrasi di Bolivia” . Solidaritas ini menunjukkan bahwa kekuatan rakyat masih kuat dan mampu melawan upaya kudeta.

Keterlibatan Internasional

Kudeta di Bolivia juga menarik perhatian internasional. Rusia secara tegas mengecam upaya kudeta tersebut dan menawarkan dukungan penuh bagi pemerintahan Arce.

Dukungan internasional ini menunjukkan bahwa kudeta tidak mendapat dukungan dari negara lain, yang berkontribusi pada kegagalannya.

Seorang pejabat Rusia mengatakan, “Kami mendukung penuh pemerintahan yang sah di Bolivia dan menolak segala bentuk upaya kudeta” . Dukungan ini menambah tekanan internasional terhadap para pelaku kudeta.

Pengunduran RUU di Kenya

Sebagai tambahan, peristiwa internasional lain seperti pengunduran rancangan undang-undang (RUU) di Kenya oleh Presiden William Ruto juga memberikan pelajaran penting.

Presiden Ruto mencabut RUU yang memicu kerusuhan, menunjukkan bahwa pemerintah dapat mengubah keputusan yang kontroversial dan menghindari konflik .

Hal ini relevan bagi Bolivia dalam konteks upaya kudeta, di mana fleksibilitas pemerintah dalam menangani isu-isu sensitif dapat mencegah konflik lebih lanjut.

Serangan Israel di Suriah

Ketegangan regional juga mempengaruhi stabilitas politik di Bolivia. Serangan Israel di Suriah baru-baru ini menambah ketidakstabilan global yang turut mempengaruhi situasi di Bolivia .

Konteks internasional yang tegang dapat memperkuat alasan bagi masyarakat Bolivia untuk mempertahankan stabilitas domestik dan menolak upaya kudeta.

Kesimpulan

Dengan demikian, kudeta di Bolivia gagal karena kombinasi berbagai faktor, termasuk penolakan dari sebagian besar militer, penangkapan pimpinan kudeta, dukungan masyarakat, keterlibatan internasional, dan pelajaran dari peristiwa internasional lainnya.

Faktor-faktor ini bersama-sama menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi keberhasilan kudeta.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article