Krisis Rafah: Apakah Dunia Akan Biarkan Gaza Menjadi Neraka di Bumi?

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read
Krisis Rafah: Apakah Dunia Akan Biarkan Gaza Menjadi Neraka di Bumi?
Krisis Rafah: Apakah Dunia Akan Biarkan Gaza Menjadi Neraka di Bumi?

Krisis Rafah telah menjadi titik fokus perhatian dunia. Ribuan orang Palestina melarikan diri dari Rafah, Gaza, akibat penyerbuan Israel ke perbatasan Rafah.

Situasi ini telah memicu seruan kemanusiaan dari berbagai pihak, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyerukan gencatan senjata segera.

Sebuah Kehancuran

Rafah, kota di selatan Jalur Gaza, telah menjadi pusat konflik antara Israel dan Palestina. Dengan populasi lebih dari 1 juta orang, kota ini kini menghadapi ancaman invasi penuh oleh Israel.

Menurut laporan, serangan udara Israel telah menewaskan 67 orang di kota ini. Dalam situasi yang mengerikan ini, ribuan orang Palestina terpaksa melarikan diri dari rumah mereka.

WHO Meminta Gencatan Senjata

Dalam menghadapi krisis ini, WHO telah menyerukan gencatan senjata segera. Organisasi ini menyoroti kekurangan bahan bakar yang kritis untuk rumah sakit di Gaza. Dalam kondisi perang, akses ke layanan kesehatan menjadi sangat penting.

Namun, dengan kekurangan bahan bakar, rumah sakit di Gaza menghadapi tantangan besar untuk memberikan layanan medis yang diperlukan.

UNRWA Estimasi 200 Orang Palestina Meninggalkan Rafah Setiap Jam

Menurut UNRWA, sekitar 200 orang Palestina meninggalkan Rafah setiap jam, dengan total sekitar 50.000 orang yang mengungsi sejak Senin.

Dengan penyerbuan yang terus berlanjut, jumlah pengungsi diperkirakan akan terus meningkat.

Pengungsian massal ini telah menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam, dengan ribuan orang Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di tempat lain.

AS Menunda Pengiriman Senjata ke Israel

Sebagai respons terhadap kekerasan yang terjadi di Gaza, Amerika Serikat telah menunda pengiriman senjata ke Israel.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mencegah invasi skala penuh ke Rafah.

Selain itu, berbagai organisasi internasional juga mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan dan kekerasan di Gaza dihentikan.

Kesimpulan

Krisis Rafah adalah tragedi kemanusiaan yang mendalam. Ribuan orang Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka, sementara dunia menonton dengan cemas.

Dalam menghadapi krisis ini, komunitas internasional harus bersatu dan mengambil tindakan untuk mengakhiri kekerasan dan meringankan penderitaan rakyat Palestina.

Ini bukan hanya tentang politik atau strategi, tetapi tentang nilai-nilai kemanusiaan kita. Seperti yang dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PBB, “Sejarah akan menilai kita semua”.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article