jf.id – Kodim 1620/Lombok Tengah memberikan sosialisasi kentongan bencana alam kepada seluruh anggota dan Babinsa di Makodim Lombok Tengah sebagai cara untuk mengantisipasi potensi bencana alam di Lombok Tengah, seusai apel pagi di Makodim 1620/Lombok Tengah.
Sosialisasi ini dilakukan agar para Babinsa khususnya bisa memberikan sosialisasi lanjutan kepada masyarakat dan menerapkan progam tersebut untuk mengantisipasi mitigasi bencana maupun kerugian akibat bencana alam.
Komandan Kodim 1620/Lombok Tengah, Letnan Kolonel Prastiwanto, SE,.M.I,. Pol, menjelaskan bahwa alat kentongan tersebut merupakan alat komunikasi tradisional yang digunakan apabila terjadi peristiwa- peristiwa penting seperti pencurian, bencana dan lainnya.
Dijelaskannya, program kentongan ini akan di hidupkan kembali sebagai alat komunikasi penanganan bencana alam sekaligus sebagai metode untuk mempercepat informasi di masing-masing Desa, sehingga diharapkan mampu memperkecil kerugian baik personil maupun materil.
“jadi, Masyarakat baik di Dusun-Dusun ataupun di Desa nantinya harus ada kentongan, dan terkait cara serta mekanisme penggunaanya akan di sampaikan langsung oleh Babinsa setempat,” ujar Letkol Prastiwanto.
Selain itu, Pria kelahiran Madura, Jawa Timur ini meminta kepada para Babinsa untuk menjelaskan sesuai dengan penjelasan saat sosialisasi prihal tatacara pemukulan kentongan jika terjadi insiden, tehnik evakuasi dan penyelamatan serta permohonan bantuan.
“dalam menghadapi perubahan musim, kita harus selalu siap menghadapi kemungkinan bencana alam, terutama banjir, angin puting beliung dan bencana alam lainnya,” imbuh Letkol Prastiwanto.
Adapun tanda kentungan bencana alam, jika kentungan di pukul selama satu menit secara terus menerus, sedangkan jika sudah aman, maka kentongan akan di pukul sebanyak dua kali dengan jarak waktu sekali pukulan selama satu menit dengan pukulan kentongan lainnya.