Ad image

Ketegangan Memuncak di Timur Tengah, Yaman Berkobar

ZAJ By ZAJ - Content Creator, SEO Expert, Data Analyst, Writer
4 Min Read
Ketegangan Memuncak di Timur Tengah, Yaman Berkobar (Ilustrasi)
Ketegangan Memuncak di Timur Tengah, Yaman Berkobar (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Juli 2024, situasi di Timur Tengah mengalami eskalasi yang signifikan setelah serangkaian serangan militer oleh Israel terhadap berbagai target di Yaman, Lebanon, dan Palestina.

Serangan ini dipicu oleh insiden yang melibatkan drone di Tel Aviv serta meningkatnya aktivitas militan di wilayah tersebut.

Serangan Drone di Tel Aviv

Pada 19 Juli 2024, sebuah serangan drone yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi dari Yaman menghantam pusat kota Tel Aviv, Israel. Serangan ini menewaskan satu orang dan melukai delapan lainnya.

Menurut laporan dari IDF, drone tersebut adalah model “Samad-3” buatan Iran yang dimodifikasi di Yaman untuk memperluas jangkauannya. Serangan ini terjadi dekat dengan gedung konsulat AS di Tel Aviv.

Miri Edri, seorang warga yang tinggal dekat lokasi kejadian, menyatakan, “Saya terbangun mendengar ledakan dan melihat api berkobar. Ini sangat menakutkan karena serangan ini terjadi sangat dekat dengan tempat tinggal saya”.

Tanggapan Israel

Menanggapi serangan drone tersebut, Israel meluncurkan serangan udara terhadap instalasi militer Houthi di pelabuhan Hodeidah, Yaman, pada 20 Juli 2024.

Serangan ini menargetkan fasilitas militer yang diduga digunakan oleh Iran untuk memasok senjata kepada Houthi.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan, “Pelabuhan yang kami serang bukanlah pelabuhan yang tidak bersalah. Itu digunakan untuk tujuan militer oleh Houthi dengan dukungan Iran.”

Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel, menambahkan, “Seluruh Timur Tengah melihat api yang membara di Yaman saat ini. Kami akan terus melakukan serangan sebanyak yang diperlukan untuk melindungi warga Israel.”

Konflik di Gaza dan Lebanon

Selain itu, Israel juga meningkatkan operasi militer di Gaza dan Lebanon. Di Gaza, Israel memerintahkan evakuasi sebagian wilayah Khan Younis sebagai persiapan untuk serangan lebih lanjut terhadap Hamas.

Serangan udara di Lebanon selatan juga dilakukan untuk menekan aktivitas militan Hizbullah yang beroperasi di wilayah tersebut.

Seorang juru bicara IDF menyatakan, “Kami telah melancarkan serangan di Gaza dan Lebanon untuk memastikan bahwa kelompok militan tidak dapat menggunakan wilayah ini untuk menyerang Israel.”

Reaksi Internasional

Situasi ini menarik perhatian internasional. Amerika Serikat dan negara-negara sekutu lainnya terus memantau perkembangan ini dengan cermat.

Netanyahu juga dijadwalkan untuk mengunjungi Washington, D.C. dalam beberapa hari mendatang untuk mencari dukungan lebih lanjut dari pemerintahan Biden dan Kongres AS terhadap upaya militernya.

Sejak awal konflik, lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas dan hampir 90.000 lainnya terluka akibat serangan militer.

Evgen Kornichuk, Duta Besar Ukraina untuk Israel, menyampaikan belasungkawanya, “Sangat menyedihkan melihat warga sipil tak berdosa menjadi korban dari kekerasan ini. Dunia harus bersatu untuk mengakhiri siklus kekerasan ini.”

Kesimpulan

Situasi di Timur Tengah semakin rumit dan tegang dengan meningkatnya serangan dan balasan militer antara Israel dan berbagai kelompok militan.

Serangan drone di Tel Aviv menandai eskalasi terbaru dalam konflik yang sudah berlangsung lama, yang melibatkan berbagai aktor di wilayah tersebut.

Dengan Netanyahu yang bersiap untuk bertemu dengan pemimpin AS, dunia menantikan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil dalam upaya untuk menstabilkan wilayah yang bergejolak ini.

- Advertisement -
Share This Article