Kesan Peserta Peace Run 2020, Kaya Kebudayaan dan Tempat yang Ramah

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
2 Min Read
- Advertisement -

jf.id – Salah satu peserta Peace Run asal Amerika Serikat, Agroho, mengaku terpukau akan keramahan masyarakat di Pulau Madura, Khususnya Kabupaten Pamekasan, Kamis, (06/02/2020).

Menurutnya, masyarakat Pamekasan sangat sopan dan memiliki keterbukaan serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Bahkan ia kagum akan rasa ingin tahu yang dimiliki oleh generasi muda kaum Madura, khsususnya Pamekasan.


“kami diterima dengan sangat ramah, kota ini memang panas, tapi masyarakatnya sejuk-sejuk”
Agroho mengaku sudah belasan kali mengunjungi indonesai. Ia bahkan sudah sedikit bisa berbahasa Indonesia. Namun, khusus Madura, ia mengatakan, kedatangannya kali ini adalah kali pertama.

“Madura ini membuat kami selalu rindu untuk kembali datang kesini” terangnya.


Selain itu, ia mengaku takjub dengan penyambutan dari Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam yang sudah memberikan sambutan luar biasa kepada seluruh peserta peace run 2020.
“meski berbeda, namun agama itu satu yaitu agama yang mengajarkan rasa cinta kepada sesame manusia” Ungkap Pria Asal Negeri Paman Sam itu.

Senada dengan Agroho, Sallil Wilson, mengatakan kedatangannya ke pulau Madura nyatanya telah mengubah persepsi yang selama ini muncul. Ia bahkan takjub dengan keramahan serta penyambutan yang luar biasa dari masyarakat pamekasan Madura.


“Orang yang luar biasa, orang-orang rindu akan rasa cinta, dan orang-orang sangat humanis” terang pria asal Australia itu Ia bahkan menyebut Madura kaya akan seni dan tari-tarian tradisional, seperti tari yang dipentaskan saat prosesi penyambutan peserta peace run di Wisata ApI Tak Kunjung Padam. “banyak tarian lokal yang bisa kami nikmati, sungguh luar biasa” tutupnya.

Laporan: Hasibudin

- Advertisement -
Share This Article