Jembatan Alai Ambruk: Ribuan Rumah Warga Meranti Mengalami Pemadaman Listrik

ZAJ
By ZAJ
4 Min Read
Jembatan Alai Ambruk: Ribuan Rumah Warga Meranti Mengalami Pemadaman Listrik
Jembatan Alai Ambruk: Ribuan Rumah Warga Meranti Mengalami Pemadaman Listrik

jfid – Kepulauan Meranti, Riau – Pada Rabu, 22 Mei 2024, siang, Jembatan Alai yang menghubungkan Desa Panglima Sampul dengan daerah sekitarnya di Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti, ambruk.

Insiden ini bukan hanya menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan pemadaman listrik yang meluas, mempengaruhi ribuan rumah warga di wilayah tersebut.

Kronologi Kejadian

Jembatan Alai, yang selama ini menjadi akses vital bagi penduduk setempat, tiba-tiba runtuh sekitar pukul 13.30 WIB.

Menurut saksi mata, suara gemuruh terdengar sebelum bagian tengah jembatan itu roboh. Beruntung, tidak ada kendaraan yang melintas saat kejadian, sehingga tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan.

Sejak dibangun pada tahun 2010, Jembatan Alai telah menjadi bagian penting dari jaringan transportasi lokal, memfasilitasi pergerakan orang dan barang antara desa-desa di Kepulauan Meranti.

Namun, usia dan mungkin kurangnya perawatan menjadi faktor utama yang mempercepat degradasi struktur jembatan ini.

Dampak pada Pasokan Listrik

Ambruknya Jembatan Alai membawa konsekuensi yang lebih luas, terutama pada pasokan listrik. Jembatan ini juga menopang kabel-kabel listrik utama yang mengaliri desa-desa di sekitar Kecamatan Tebingtinggi Barat.

Dengan runtuhnya jembatan, kabel-kabel ini terputus, menyebabkan pemadaman listrik di ribuan rumah.

PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Kepulauan Meranti langsung menurunkan tim teknis untuk menilai kerusakan dan memulai perbaikan.

“Kami berusaha secepat mungkin untuk memulihkan pasokan listrik. Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan warga dan mengembalikan kondisi listrik seperti semula,” ujar Manajer PLN setempat, Irwan Syahputra.

Tanggapan Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti merespon cepat dengan mengirimkan tim untuk meninjau lokasi dan mengidentifikasi penyebab runtuhnya jembatan. Bupati Kepulauan Meranti, Drs. H. Muhammad Adil, SH, MM, menyatakan keprihatinannya dan berjanji akan segera memperbaiki infrastruktur yang rusak.

“Ini adalah insiden yang sangat kita sesalkan. Kami akan berupaya maksimal untuk memperbaiki jembatan ini secepat mungkin dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang,” kata Bupati Adil.

Masyarakat setempat pun menunjukkan kekhawatiran mereka terhadap insiden ini. Amiruddin, seorang warga Desa Panglima Sampul, mengatakan, “Kami sangat tergantung pada jembatan ini untuk aktivitas sehari-hari. Sekarang kami harus mencari rute alternatif yang lebih jauh, dan ini sangat menyulitkan.”

Selain itu, warga juga mengeluhkan pemadaman listrik yang mengganggu aktivitas rumah tangga dan usaha kecil.

Siti Aisyah, pemilik toko kelontong di desa tersebut, mengungkapkan bahwa pemadaman listrik membuatnya kesulitan melayani pelanggan, terutama yang membutuhkan produk dengan pendingin.

Upaya Pemulihan

Upaya pemulihan jembatan dan pasokan listrik kini menjadi fokus utama pemerintah daerah dan PLN.

Menurut informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepulauan Meranti, estimasi awal untuk perbaikan jembatan memerlukan waktu minimal dua bulan, tergantung pada kondisi cuaca dan ketersediaan bahan material.

Di sisi lain, PLN menargetkan untuk memulihkan pasokan listrik dalam waktu satu minggu.

“Kami telah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk mempercepat perbaikan jaringan listrik. Genset sementara juga telah didistribusikan untuk kebutuhan darurat,” tambah Irwan Syahputra.

Kesimpulan

Insiden ambruknya Jembatan Alai di Kepulauan Meranti merupakan peringatan bagi pentingnya pemeliharaan infrastruktur yang berkelanjutan.

Kejadian ini tidak hanya mengganggu transportasi, tetapi juga menimbulkan masalah besar bagi ribuan warga yang mengalami pemadaman listrik.

Kerjasama antara pemerintah daerah, PLN, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengatasi dampak dari insiden ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article