Jelang Tahun Politik Departemen Pertunjukan dan Tari DKS Angkat (t)ISU Sampah

Ningsih Arini
3 Min Read

jfid – Presentasi Kelas Aksi Tampil Mabar Departemen Pertunjukan dan Tari Dewan Kesenian Sumenep (DKS) menggelar Publik Performatif di acara car free day (CFD) di area Taman Bunga Potre Koneng, Sumenep, Minggu (2/7/2023).

Mengusung tajuk “(t)ISU”, para seniman dari banyak komunitas seni menampilkan tubuh-tubuh karikatural yang dibalut tisu. Mereka menyebar ke tengah CFD dengan melakukan gerak-gerak teatrikal, baik yang merespon maupun berdialog dengan pengunjung masyarakat.

“Ada dua isu yang kita usung. Pertama, perihal tisu yang kita produksi sebagai sampah. Hampir setiap orang dalam aktivitasnya menggunakan tisu,” ujar Firman Ichlasul Amal, Koordinator Kelas Aksi Tampil Mabar Departemen Pertunjukan dan Tari Dewan Kesenian Sumenep.

Isu kedua, tambah Firman, persoalan isu sekelas tisu. Memasuki tahun politik, isu-isu bertebaran memenuhi ruang publik, bahkan ke ruang privat melalui medsos.

“Isu-isu yang tidak berkualitas kadang kita sepelekan. Padahal itu bisa menumpuk seperti sampah dalam kepala. Makanya, kita perlu mengajak masyarakat untuk bisa memilah dan memahami isu dengan baik,” jelasnya.

Isu tisu dan tisu isu seolah tak akan pernah ada habisnya. Apalagi, jika mengingat persoalan sampah yang memenuhi sudut-sudut Kota Sumenep.

“Sampah ini bahaya laten bagi kita. Maka dinas terkait, harus ekstra kerja keras, harus komprehensif dalam menentukan program penanganan sampah, terutama program kerja sama dengan masyarakat,” tuturnya.

Alumni Institut Seni Yogyakarta itu menegaskan, seniman atau budayawan memiliki tanggung jawab moral untuk mengedukasi, mengajak masyarakat untuk bersama-sama peduli pada sampah.

“Kami ingin mengajak kita semua berkontemplasi perihal bahaya sampah. Mari sampah kita urus dengan baik. Dan untuk pemerintah, yaa manfaatkan anggaran untuk sampah sebaik-baiknya agar tidak menimbulkan sampah yang lain. Misal korupsi,” tandas pegiat Forum Aktor Sumenep ini.

Sementara itu, Pengurus Departemen Pertunjukan dan Tari Dewan Kesenian Sumenep Mahendra menegaskan kegiatan tersebut merupakan presentasi menghidupkan ruang publik sekaligus evaluasi latihan ke-tubuh-an program Tampil Mabar selama tiga minggu.

Mahendra mengatakan peserta Tampil Mabar adalah perorangan dari berbagai komunitas seni pertunjukan di Kabupaten Sumenep Madura. Melalui serangkaian rekomendasi latihan dari beberapa pakar yang terlatih dibidangnya diharapkan membekali peserta dalam menempa ketahanan jiwa, mengasah ketajaman kreativitas sebagai persiapan menjadi seorang aktor dan performer.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article