Jurnalfaktual.id, – Salah satu upaya untuk merawat keberagaman suku bangsa di Indonesia adalah dengan menceritakan sejarahnya pada anak-anak. Termasuk cerita tentang Sumpah Pemuda, yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Dengan landasan pemikiran seperti itulah, Kelompok Pencinta Bacaan Anak (KPBA) Sumenep bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumenep, menggelar kegiatan Jelajah Literasi dan Dongeng Ceria, Senin (28/10).
“Pemilihan tanggal 28 Oktober memang kami sengaja. Karena hal ini untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. Dengan memahami sejarah Sumpah Pemuda, anak-anak akan belajar menghormati dan mencintai Indonesia.” Demikian, disampaikan Kak Avan Fathurrahman seusai mendongeng di acara Jelajah Literasi dan Dongeng Ceria yang bertempat di Madrasah Diniyah Nurul Ulum, Batuputih.
Menurut Kak Avan, anak-anak memang harus lebih didekatkan dengan cerita sejarah. Agar kelak menjadi pemantik semangat di hati mereka untuk menghargai perbedaan. Apalagi Indonesia terdiri dari banyak suku. Namun, meski banyak perbedaan, semua tetap satu bangsa, yaitu Indonesia. “Inilah esensi dari kegiatan Jelajah Literasi dan Dongeng Ceria. Mengenalkan sejarah Sumpah Pemuda dan menanamkan sikap saling menghargai dan menghormati atas perbedaan yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Kegiatan Jelajah Literasi dan Dongeng Ceria dimulai dengan membaca buku bersama. Anak-anak di dampingi untuk memilih dan membaca buku. Mereka memilih sendiri buku-buku yang ingin dibaca, dari Mobil Perpus Keliling. Kemudian, anak-anak membaca di sekitaran lokasi. Baik di samping Mobil Perpus keliling atau di bawah pohon sawo yang rindang. Bagi anak-anak yang belum bisa membaca, Kak Avan dan relawan KPBA lainnya yang membacakan.
Setelah membaca buku, anak-anak mengikuti cerita sejarah dari Kak Iyan, salah satu relawan KPBA Sumenep. Anak-anak terlihat sangat bersemangat. Kak Iyan menceritakan sejarah Sumpah Pemuda. Dengan penyampaian lugas dan bahasa yang sederhana, anak-anak begitu khidmat mendengarkan. Setelah itu, barulah Kak Avan yang melanjutkan dengan bercerita.
“Kami sangat berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Melihat antusias dan keceriaan anak-anak itu, saya bangga dan terharu. Sangat banyak manfaat yang kami dapatnya,” Ujar Ustadz Abdul Waris, kepala Madrasah Diniyah Nutul Ulum. Menurutnya, kegiatan jelajah literasi dan dongeng ceria, mampu memberikan sentuhan pembelajaan yang berbeda, dari proses pembelajaran sebelumnya. “Selain memilih buku bacaan sendiri, anak-anak sangat senang mendengar cerita dari Kak Iyan dan Kak Avan dari KPBA Sumenep. Semoga suatu saat nanti bisa kesini lagi untuk menemani anak-anak belajar,” ungkapnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Kasi Layanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumenep, Syaiful, menjelaskan, pihaknya sangat responsif terhadap kegiatan-kegiatan literasi yang ada di kabupaten Sumenep. “Kami sudah menyiapkan 2 unit Mobil Perpustakaan Keliling yang setiap hari berkunjung ke sekolah-sekolah. Hari ini, kebetulan juga kami bekerjasama dengan KPBA Sumenep untuk mengadakan Jelajah Literasi. Bukan hanya hari ini, untuk ke depan, kami akan terus berkunjung ke sekolah atau lembaga lainnya untuk memberikan layanan perpustakaan bagi anak-anak. Setiap hari minggu, kami juga membuka layanan di area Taman Bunga sebelah timur.”
Pak Ipung berjanji, ke depan, akan lebih memaksimalkan layanan ke pelosok-pelosok. “Agar anak-anak bisa menikmati membaca buku dengan puas,” pungkasnya. (Red)