Israel Akan Bebaskan 300 Tahanan Palestina Sebagai Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hamas

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read
Apakah Ada Motif Ekonomi Serangan Israel Ke Gaza? Ini Kata Peneliti Timur Tengah
Apakah Ada Motif Ekonomi Serangan Israel Ke Gaza? Ini Kata Peneliti Timur Tengah

jfid – Setelah berminggu-minggu pertempuran sengit di Jalur Gaza, Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata yang juga mencakup pertukaran tahanan.

Menurut sumber-sumber yang terlibat dalam negosiasi, Israel akan membebaskan sekitar 300 tahanan Palestina dengan imbalan pembebasan 50 sandera perempuan dan anak-anak yang ditawan oleh Hamas sejak serangan 7 Oktober 2023.

Kesepakatan ini didapat setelah upaya mediasi yang dilakukan oleh Qatar dan Mesir, yang memiliki jalur komunikasi langsung dengan kedua belah pihak.

Kesepakatan ini juga telah dikoordinasikan dengan Amerika Serikat, yang mendukung usaha perdamaian di kawasan tersebut.

Kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan bahwa kabinet telah menyetujui kesepakatan tersebut pada Rabu (22/11/2023) dan mengatakan bahwa ini adalah langkah penting untuk mengakhiri siklus kekerasan dan membuka jalan untuk dialog konstruktif.

Israel juga mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza, yang telah mengalami krisis akibat serangan udara dan blokade Israel.

Sementara itu, Hamas menyambut baik kesepakatan tersebut dan mengatakan bahwa ini adalah kemenangan bagi rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk kebebasan.

Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, mengatakan bahwa kesepakatan ini menunjukkan bahwa perlawanan bersenjata adalah satu-satunya cara untuk memaksa Israel menghormati hak-hak Palestina.

Hamas juga mengatakan bahwa mereka masih memiliki banyak tawanan Israel lainnya yang akan mereka tukarkan dengan lebih banyak tahanan Palestina di masa depan.

Menurut angka terbaru dari Addameer, sebuah LSM hak-hak tahanan, hampir 5.200 warga Palestina berada di penjara-penjara Israel, termasuk 33 wanita, 170 anak di bawah umur dan lebih dari 1.200 orang ditahan secara administratif.

Sebagian besar dari mereka ditangkap selama gelombang protes dan bentrokan yang terjadi sejak September 2023, yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.

Daftar lengkap nama tahanan Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel belum diumumkan, namun diharapkan akan mencakup beberapa tahanan lama dan tahanan politik.

Beberapa keluarga tahanan Palestina mengungkapkan harapan dan kegembiraan mereka atas kesempatan untuk dipersatukan kembali dengan orang-orang yang mereka cintai.

Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan ini dianggap sebagai terobosan penting dalam upaya mengakhiri konflik Israel-Palestina, yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Namun, masih ada banyak tantangan dan hambatan yang harus diatasi untuk mencapai solusi damai dan adil bagi kedua belah pihak.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article