Indonesia Masih Jeblok Dalam Hal Urusan Konektivitas Internetnya, Apa sebabnya?

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
5 Min Read

jf.id – Di Era di mana konektivitas digital menjadi tulang punggung kemajuan ekonomi dan evolusi teknologi, tidak bisa diabaikan bahwa kecepatan internet yang cepat dan stabil adalah fondasi penting bagi pertumbuhan suatu negara. Namun, mari kita cermati: bagaimana dengan Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia? Dan, apakah kita telah siap untuk menghadapinya dalam persaingan global?

Menurut laporan yang dihimpun dari Speedtest Global Index pada kuartal II 2023, rata-rata kecepatan internet mobile di Indonesia menyentuh angka 24,01 Mbps untuk unduhan dan 10,72 Mbps untuk unggahan. Sementara di sisi internet tetap, rata-rata berada pada 27,11 Mbps untuk unduhan dan 13,65 Mbps untuk unggahan. Walau begitu, di balik angka-angka ini, peringkat Indonesia sebenarnya tidaklah menjanjikan, yang mana Indonesia menduduki urutan ke-96 dari 143 negara dalam hal kecepatan internet mobile, serta peringkat ke-122 dari 182 negara untuk kecepatan internet tetap.

Namun, mari kita berpaling sejenak dan membandingkannya dengan skala internasional. Di satu sisi, negara tetangga seperti Singapura memiliki kecepatan internet rata-rata 77,94 Mbps untuk mobile dan 247,44 Mbps untuk tetap. Di China menghadirkan angka kecepatan rata-rata 112,22 Mbps untuk mobile dan 223,49 Mbps untuk tetap. Dan bahkan di Qatar, yang menjadi negara dengan kecepatan internet tertinggi di dunia, mampu mencapai kecepatan yang luar biasa yaitu, 169,51 Mbps.

Ketika kita menilik ke wilayah Asia Tenggara, kenyataannya pun tak berbeda. Indonesia masih berada di posisi terbawah dalam hal kecepatan internet. Dalam kawasan ini, hanya Kamboja dan Myanmar yang memiliki kecepatan internet mobile lebih rendah dibandingkan Indonesia. Di sisi lain, untuk koneksi internet tetap, hanya Kamboja yang masih tertinggal. Singapura dan Brunei Darussalam muncul sebagai yang tertinggi dengan angka masing-masing 120,84 Mbps dan 247,44 Mbps.

Ad image

Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan rendahnya kecepatan internet di Indonesia? Salah satu faktornya adalah geografi Indonesia yang luas dan bervariasi. Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau dan luas wilayah mencapai 1,9 juta kilometer persegi, membangun infrastruktur telekomunikasi yang merata menjadi tantangan tersendiri.

Tapi bukan hanya faktor geografis yang berpengaruh. Pertumbuhan pesat jumlah pengguna internet juga menjadi penyebab lain. Pada awal 2023, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 211 juta orang atau sekitar 76 persen dari total populasi. Hal ini menghasilkan tekanan besar pada kapasitas jaringan yang ada dan berpotensi menurunkan kualitas layanan.

Selanjutnya, yaitu keterbatasan infrastruktur yang juga menjadi kendala. Jumlah base transceiver station (BTS) yang masih kurang dari ideal dan jaringan serat optik yang belum merata, terutama di daerah terpencil, semakin memperburuk masalah. Spektrum frekuensi radio sebagai sumber daya terbatas juga belum dialokasikan secara optimal.

Tetapi ada tindakan-tindakan yang dapat diambil untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia. Salah satunya adalah membangun infrastruktur telekomunikasi yang merata dan berkualitas. Pemerintah telah mengambil langkah besar dengan program-program seperti pembangunan lebih dari 12 ribu BTS 4G di desa dan kelurahan, pengembangan jaringan serat optik nasional termasuk Palapa Ring Integrasi darat dan laut, peluncuran satelit multifungsi SATRIA-I, dan pemanfaatan spektrum frekuensi untuk jaringan 5G di beberapa kota.

Selain itu, kerja sama dan efisiensi di antara penyelenggara telekomunikasi juga perlu ditingkatkan. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang fleksibel namun tetap kuat untuk mendorong kolaborasi dan efisiensi penyedia layanan internet. Kebijakan ini mencakup berbagi infrastruktur dan spektrum frekuensi untuk meningkatkan cakupan dan kapasitas jaringan.

Tidak hanya aspek teknis, literasi dan partisipasi masyarakat juga menjadi kunci penting. Mengedukasi dan melatih masyarakat dalam memanfaatkan internet secara bijak dapat mengoptimalkan penggunaan internet. Masyarakat juga perlu memberikan masukan dan laporan terkait layanan yang mereka gunakan, agar perbaikan dapat dilakukan dengan cepat.

Melihat semua faktor ini, jelaslah bahwa upaya untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia adalah sebuah kebutuhan mendesak. Berbagai faktor, mulai dari geografi yang luas, pertumbuhan pengguna internet yang pesat, hingga keterbatasan infrastruktur, perlu ditangani dengan serius. Langkah-langkah seperti membangun infrastruktur merata, mendorong kolaborasi di antara penyedia layanan, dan meningkatkan literasi digital masyarakat adalah langkah menuju masa depan dengan kecepatan internet yang lebih baik.

Share This Article