Hari Guru Nasional, PERGUNU Loteng: Menjadi Guru Abad ke- 21, Muliakan Guru Swasta

Syahril Abdillah
4 Min Read
Ketua dan Sekretaris Persatuan Guru NU Lombok Tengah (foto: Redaksi)
Ketua dan Sekretaris Persatuan Guru NU Lombok Tengah (foto: Redaksi)

Lombok Tengah, -Hari Guru Nasional telah di deklarasikan sejak tahun 1994, ditandai dengan keluarnya Keppres No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, sehingga penetapan hari guru Nasional secara resmi mulai diabadikan pada tanggal 25 November 1994 yang bersamaan dengan Harlah PGRI. Senin, 25/11/2019.

Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Lombok Tengah sebagai bagian dari organisasi di bawah naungan NU yang membidangi para Guru di Lingkup keluarga besar jam’iyyah NU memaknai momen hari guru sebagai apresiasi jasa dari seseorang yang telah berjasa memanusiakan manusia.

Saat di konfirmasi, Ketua PERGUNU Loteng, Drs. H. L. Muliawan, MM, menerangkan bahwa momentum Hari Guru Nasional ini untuk di manfaatkan sebagai ajang pembuktian guru mampu membawa perubahan Indonesia.

“semua guru harus menjadi guru abad ke- 21, mampu memanfaatkan tekhnologi dengan bingkai iman, taqwa, sehingga menghasilkan generasi tangguh” tutur Drs.H.L.Muliawan, MM.

Generasi tangguh yang dimaksud, Drs. H.L. Muliawan, MM, melingkupi tiga hal.

“generasi tangguh dalam ilmunya, tangguh amalnya, tangguh ekonominya, serta tangguh imannya” jelasnya.

Sementara itu, Abdurrahim, M.Pd.I, Sekertaris PERGUNU Loteng sekilas menggambarkan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia.

“guru adalah sebuah profesi yang mulia, maka semua pihak harus memuliakannya” tutur Abdurrahim, M.Pd.I, Sekertaris PERGUNU Loteng.

Memuliakan profesi Guru dijelaskan Sekertaris PERGUNU Loteng tersebut masih sangat umum.

“memuliakan dalam ragam konteks, kalau dari segi profesi, tentu caranya ada semacam jasa dengan kesetaraan jasa, kalau dari segi pembelajaran, tentu dalam konteks antara subjek dan objek pendidik, dan lainnya” sebut Pria yang juga salah satu Dosen di UNU NTB Tersebut.

Diakuinya, kemuliaan profesi guru tidak bisa diukur dengan kata-kata, dan tidak akan habis tertulis dengan tinta.

“sangat mulia, terlebih bagi para guru honorer, bayangkan, guru mampu mencetak generasi bangsa yang unggul dan tangguh dengan segala keterbatasan materil, akan tetapi masih ridho membimbing anak didiknya untuk menjadi manusia yang baik” sebut Pria yang juga Kepala Sekolah SMA Al-Ma’ arif NU Bonder Loteng tersebut.

Terkait dengan keberadaan guru Swasta di Lombok Tengah, dirinya menjelaskan terdapat diferensiasi dan gap yang jauh dengan guru di sekolah Negeri.

“saya akui, guru honor di lingkup sekolah swasta belum tersentuh dengan keprihatinan dan hati para pemangku kebijakan, guru-guru kami di lingkup swasta hanya bermodal sabar, tahan dan ikhlas” sebut Abdurrahim, M.Pd.I.

Seolah berbanding terbalik, keberadaan guru di sekolah Negeri di gambarkan nya lebih beruntung dan bernasib dengan Guru Swasta.

“apa bedanya, guru-guru kami di swasta mempunyai peran dan fungsi yang sama, yakni bersama mencerdaskan kehidupan bangsa” cetusnya.

Dengan penilaian Gap tersebut, pihaknya berharap banyak kepada Pemerintah Kab. Loteng untuk lebih memperhatikan keberadaan guru swasta.

“saya sangat berharap, profesi mulia ini mesti di balas dengan kemuliaan pula oleh pemerintah, pemerintah bisa merubah kondisi guru swasta di Loteng dengan kebijakan-kebijakan yang di putuskan nya” lanjut Abdurrahim.

Harapannya, Pemerintah Daerah dapat menilik kembali perhatiannya kepada guru-guru honor di Madrasah dan sekolah swasta.

“pemerintah daerah dalam hal ini, Kab.Loteng dapat memberikan anggaran buat guru honorer di Madrasah, sekolah dan yayasan swasta yang ada di Loteng” tutur Abdurrahim.

Selamat Hari Guru Nasional, jaya guru, jaya masa depan bangsa.

“Tanpa guru apa jadinya aku, tanpa guru apa jadinya generasi bangsaku, guru Pahlwan bangsa, guru pahlawan tanpa tanda jasa, guruku pahlawanku,” imbuh Abdurrahim, guru yang selalu berprestasi

Slogan itulah mungkin yang bisa mewakili sosok seorang guru di mata pendidikan dan perbaikan generasi bangsa.

Laporan: Muh Rizwan

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article