Hamas: Tidak Ada yang Bisa Mengalahkan Kami

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read

jfid – Gaza, sebuah wilayah yang terkepung oleh blokade Israel dan Mesir, menjadi medan perang antara Israel dan Hamas, gerakan nasionalis dan Islamis Palestina yang menguasai wilayah tersebut.

Dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari sebulan, lebih dari 1.400 orang Israel dan 7.000 orang Palestina tewas akibat serangan udara, roket, dan pertempuran darat.

Namun, Hamas tidak menyerah. Dalam sebuah wawancara, juru bicara senior Hamas, Osama Hamdan, mengatakan bahwa Israel tidak akan bisa menghapus Hamas atau rakyat Palestina dari peta.

“Kami adalah rakyat Palestina, dan tidak ada yang bisa mengalahkan kami,” katanya.

Ad image

Hamas, yang berarti “semangat” dalam bahasa Arab, didirikan pada tahun 1987 sebagai cabang dari Gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir.

Hamas memiliki dua tujuan utama: melawan pendudukan Israel dan mendirikan negara Islam di tanah Palestina yang bersejarah.

Hamas memiliki sayap militer, Brigade Izz al-Din al-Qassam, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan bersenjata terhadap Israel.

Hamas juga memiliki sayap politik dan sosial, yang menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan bagi masyarakat Palestina.

Pada tahun 2006, Hamas memenangkan pemilihan legislatif di Palestina, mengalahkan partai Fatah yang berkuasa.

Namun, konflik internal antara Hamas dan Fatah meletus pada tahun 2007, yang berakhir dengan pengambilalihan Gaza oleh Hamas dan pengusiran mereka dari Tepi Barat.

Israel, yang menganggap Hamas sebagai organisasi teroris, telah melakukan berbagai upaya untuk menghancurkan Hamas, baik melalui pembunuhan, penangkapan, atau serangan militer.

Israel juga telah memberlakukan blokade ekonomi dan pembatasan pergerakan terhadap Gaza, yang menyebabkan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Namun, Hamas tetap bertahan dan melancarkan perlawanan terhadap Israel. Pada tanggal 7 Oktober 2023, Hamas melakukan serangan besar-besaran terhadap Israel, yang menewaskan lebih dari 1.300 orang Israel dan melukai ribuan lainnya.

Serangan ini memicu perang baru antara Israel dan Hamas, yang masih berlangsung hingga saat ini.

Dalam wawancaranya, Hamdan menuduh Israel melakukan kebohongan dan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina.

Ia juga menolak untuk mengutuk serangan-serangan yang dilakukan oleh Hamas terhadap Israel, dengan mengatakan bahwa itu adalah hak dan kewajiban mereka untuk mempertahankan diri dan tanah mereka.

Hamdan juga menegaskan bahwa Hamas tidak berniat untuk membunuh atau menghapus orang-orang Israel, tetapi hanya ingin mengakhiri pendudukan dan mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Ia mengatakan bahwa Hamas bersedia untuk hidup damai dengan tetangga-tetangganya, asalkan mereka menghormati hak-hak dan kepentingan rakyat Palestina.

Share This Article