Gus Miftah: Dari Pendakwah Kontroversial Hingga Duta Prabowo-Gibran

ZAJ
By ZAJ
4 Min Read
Gus Miftah: Dari Pendakwah Kontroversial Hingga Duta Prabowo-Gibran
Gus Miftah: Dari Pendakwah Kontroversial Hingga Duta Prabowo-Gibran

jfid – Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal dengan Gus Miftah, adalah seorang pendakwah yang kerap menimbulkan kontroversi.

Dengan gaya bahasa yang lugas, blak-blakan, dan penuh humor, Gus Miftah menyampaikan dakwahnya di berbagai tempat, mulai dari pesantren, masjid, hingga tempat hiburan malam.

Gus Miftah mengaku bahwa dirinya mendapat mandat dari gurunya, Maulana Habib Luthfi bin Yahya, untuk berdakwah ke tempat-tempat yang jarang disentuh oleh ulama lain.

Gus Miftah mengatakan bahwa dirinya ingin menyampaikan pesan Islam yang rahmatan lil alamin, yang tidak membeda-bedakan antara orang baik dan buruk, kaya dan miskin, pria dan wanita.

Namun, dakwah Gus Miftah tidak selalu diterima dengan baik oleh sebagian kalangan. Beberapa orang mengkritik Gus Miftah karena dianggap tidak sesuai dengan etika dan norma agama. Gus Miftah juga pernah mendapat ancaman pembunuhan dari orang yang tidak suka dengan dakwahnya.

Meski begitu, Gus Miftah tidak pernah gentar dan terus berdakwah dengan cara dan gayanya sendiri. Gus Miftah mengatakan bahwa dirinya tidak peduli dengan kritik dan ancaman yang datang, karena yang penting adalah niat dan tujuannya untuk menyebarkan Islam yang damai dan toleran.

Selain berdakwah, Gus Miftah juga aktif di dunia politik. Gus Miftah merupakan salah satu pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Gus Miftah mengatakan bahwa dirinya mendukung Prabowo-Gibran karena melihat visi dan misi mereka yang sejalan dengan kepentingan umat Islam dan bangsa Indonesia.

Salah satu program yang disukai Gus Miftah dari Prabowo-Gibran adalah dana abadi pesantren dan pemberdayaan santri. Gus Miftah mengatakan bahwa program tersebut sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan peran pesantren dan santri dalam pembangunan nasional.

Gus Miftah juga membantah isu dinasti politik yang dikaitkan dengan Gibran, yang merupakan anak dari Presiden Joko Widodo. Gus Miftah menilai bahwa Gibran memiliki kemampuan dan profesionalisme untuk menjadi pemimpin, dan tidak hanya mengandalkan nama besar ayahnya.

Gus Miftah juga mencontohkan beberapa anak presiden lain yang juga terjun ke dunia politik, seperti Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Yenny Wahid. Gus Miftah mengatakan bahwa semua anak presiden tersebut memiliki hak yang sama untuk berkompetisi di panggung politik, asalkan melalui proses demokratis yang jujur dan adil.

Sebagai pendukung Prabowo-Gibran, Gus Miftah juga mendapat tugas khusus untuk bersilaturahmi ke para kiai, ulama, habib, dan masyarakat untuk memohon doa restu.

Gus Miftah mengatakan bahwa dirinya tidak masuk ke tim kampanye nasional Prabowo-Gibran, tetapi akan berusaha memenangkan mereka dengan cara dan gayanya sendiri.

Gus Miftah mengaku bahwa dirinya mendukung Prabowo-Gibran karena diperintahkan oleh gurunya, dan bukan karena ada imbalan atau kepentingan tertentu. Gus Miftah mengatakan bahwa dirinya hanya ingin berkontribusi untuk kemajuan Islam dan Indonesia.

Gus Miftah berharap bahwa Prabowo-Gibran dapat memenangkan Pilpres 2024 dan menjadi pemimpin yang amanah, adil, dan bijaksana. Gus Miftah juga berdoa agar Prabowo-Gibran dapat membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju, sejahtera, dan berkah.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article