Google: Dukungan untuk Komunitas LGBTQ+ Tak Hanya di Bulan Pride

Rasyiqi
By Rasyiqi
6 Min Read
Google: Support for LGBTQ+ Community Not Just in Pride Month
Google: Support for LGBTQ+ Community Not Just in Pride Month

jfid – Bulan Juni dikenal sebagai bulan Pride, bulan di mana komunitas lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer (LGBTQ+) merayakan identitas dan ekspresi mereka dengan penuh semangat dan warna-warni.

Namun, bagi Google, dukungan untuk komunitas LGBTQ+ tidak terbatas pada bulan Pride saja, melainkan sepanjang tahun dan bahkan sepanjang sejarah perusahaan.

Google, raksasa teknologi yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada tahun 1998, memiliki misi untuk “mengorganisir informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat secara universal”.

Dalam mewujudkan misi tersebut, Google tidak hanya berfokus pada produk dan layanan yang inovatif dan berkualitas, tetapi juga pada nilai-nilai yang inklusif dan beragam.

Salah satu nilai yang dianut oleh Google adalah “You can be you”. Nilai ini mengandung makna bahwa setiap orang, termasuk karyawan dan pengguna Google, dapat menunjukkan diri mereka apa adanya tanpa takut diskriminasi atau pelecehan.

Google percaya bahwa dengan menciptakan lingkungan kerja dan komunitas yang ramah dan menghargai perbedaan, akan tercipta suasana yang kondusif untuk berkolaborasi, berkreasi, dan berinovasi.

Untuk menerapkan nilai tersebut, Google melakukan berbagai inisiatif dan kegiatan yang mendukung dan merayakan komunitas LGBTQ+ di dalam dan luar perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh inisiatif dan kegiatan tersebut:

Membentuk jaringan karyawan LGBTQ+ dan sekutunya

Google memiliki jaringan karyawan LGBTQ+ dan sekutunya yang bernama Gayglers.

Jaringan ini beranggotakan lebih dari 10.000 karyawan di seluruh dunia yang berkomitmen untuk mempromosikan budaya kerja yang inklusif dan beragam.

Gayglers juga aktif berpartisipasi dalam berbagai acara dan kampanye yang berkaitan dengan isu-isu LGBTQ+, seperti Pride Parade, Transgender Day of Remembrance, dan International Day Against Homophobia, Transphobia, and Biphobia.

Menyediakan fasilitas dan manfaat yang inklusif bagi karyawan LGBTQ+

Google menyediakan fasilitas dan manfaat yang inklusif bagi karyawan LGBTQ+ dan keluarga mereka, seperti asuransi kesehatan, cuti keluarga, bantuan adopsi, dan bantuan hukum.

Google juga mendukung karyawan LGBTQ+ yang ingin melakukan transisi gender dengan memberikan bimbingan, dukungan, dan sumber daya yang dibutuhkan.

Selain itu, Google juga memastikan bahwa karyawan LGBTQ+ dapat bekerja dengan nyaman dan aman di mana pun mereka berada, dengan mengadopsi kebijakan anti-diskriminasi dan anti-pelecehan, serta memberikan bantuan jika mereka menghadapi tantangan atau ancaman di negara-negara yang kurang ramah terhadap LGBTQ+.

Mengembangkan produk dan layanan yang inklusif dan bermanfaat bagi komunitas LGBTQ+

Google mengembangkan produk dan layanan yang inklusif dan bermanfaat bagi komunitas LGBTQ+ dan pengguna lainnya, seperti Google Maps, Google Photos, YouTube, dan Google Arts & Culture.

Misalnya, Google Maps memiliki fitur atribut bisnis yang memungkinkan pengguna untuk mengetahui apakah suatu tempat ramah dan aman bagi LGBTQ+, seperti memiliki label “LGBTQ friendly”, “Transgender safespace”, atau “Gender-neutral restroom”.

Google Photos memiliki fitur kontrol yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto-foto mana yang ingin mereka lihat kembali, termasuk foto-foto yang berkaitan dengan identitas atau ekspresi gender mereka.

YouTube memiliki platform YouTube Pride yang menampilkan konten-konten yang menginspirasi dan menghibur dari para kreator LGBTQ+ dan sekutunya, seperti Demi Lovato, Olly Alexander, Trixie Mattel, dan lain-lain.

Google Arts & Culture memiliki koleksi online yang menampilkan kisah-kisah dan karya-karya seni dari komunitas LGBTQ+ dari seluruh dunia, seperti sejarah bendera Pride, simbol-simbol inklusif lainnya, dan tokoh-tokoh LGBTQ+ yang berpengaruh.

Memberikan dukungan finansial dan non-finansial kepada organisasi dan bisnis LGBTQ+

Google memberikan dukungan finansial dan non-finansial kepada organisasi dan bisnis LGBTQ+ yang bergerak di bidang advokasi, pendidikan, kesehatan, kesenian, dan lain-lain.

Misalnya, Google.org, divisi filantropi Google, berkomitmen untuk memberikan $4 juta dalam bentuk uang tunai dan Ad Grants, serta alat, pelatihan, dan kesempatan sukarela, kepada organisasi dan bisnis LGBTQ+ yang terdampak oleh krisis COVID-19.

Salah satu penerima dukungan tersebut adalah OutRight Action International, sebuah organisasi hak asasi manusia global yang melayani komunitas LGBTQ+ yang paling rentan di masa pandemi.

Google.org juga memberikan dukungan khusus kepada dua organisasi trans-fokus, yakni Transgender Law Center dan Transgender Europe, dengan memberikan masing-masing $500 ribu dalam bentuk Ad Grants untuk membantu mereka meningkatkan kesadaran dan akses terhadap sumber daya penting.

Selain itu, Google juga bekerja sama dengan National LGBT Chamber of Commerce (NGLCC) dan afiliasi-afiliasinya, untuk memberikan alat dan pelatihan dari program Grow with Google, yang bertujuan untuk membantu bisnis kecil LGBTQ+ beradaptasi dan berkembang.

Dengan berbagai inisiatif dan kegiatan tersebut, Google menunjukkan bahwa dukungan untuk komunitas LGBTQ+ tidak hanya sebatas simbolis atau seremonial, melainkan konkret dan berkelanjutan.

Google berharap bahwa dengan dukungan tersebut, komunitas LGBTQ+ dapat merasakan rasa bangga dan memiliki ruang untuk bercerita, berkarya, dan berkontribusi bagi dunia.

Google juga berharap bahwa dengan dukungan tersebut, komunitas LGBTQ+ dapat menghadapi tantangan dan hambatan yang masih ada, seperti stigma, diskriminasi, kekerasan, dan ketidaksetaraan, dengan lebih kuat dan optimis.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article