Asam folat berperan penting untuk membantu tabung saraf bayi berkembang dengan baik dan menghindarkan bayi dari risiko terkena cacat tabung saraf, seperti anensefali dan spina bifida.
Anensefali adalah kondisi di mana bayi dilahirkan tanpa otak dan tulang tengkorak, sedangkan spina bifida adalah kelainan yang membuat bayi memiliki celah pada tulang belakang dan saraf tulang belakang.
Kedua kondisi ini dapat menyebabkan kecacatan permanen atau kematian pada bayi. Asam folat juga dapat mencegah terjadinya bibir sumbing dan penyakit jantung bawaan pada bayi.
Mencegah keguguran
Mencukupi asupan asam folat harian sebelum dan selama hamil juga diyakini mampu mencegah terjadinya keguguran.
Keguguran merupakan hilangnya kehamilan atau kematian janin saat usia kehamilan masih tergolong muda, yaitu kurang dari 20 minggu.
Selain keguguran, asam folat juga dapat menurunkan risiko terjadinya beberapa gangguan kehamilan lain, seperti kelahiran prematur dan gangguan pertumbuhan janin di dalam kandungan.
Menurunkan risiko preeklamsia
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mendapat cukup asupan asam folat sejak trimester kedua kehamilan memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami preeklamsia.
Kondisi ini merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, bengkak-bengkak, dan peningkatan kadar protein dalam urine.
Menderita preeklamsia akan meningkatkan risiko ibu mengalami eklamsia atau kejang yang berbahaya saat hamil. Preeklamsia juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan kurang.