jfid – Georgia, sebuah negara kecil di kawasan Eropa Timur, telah menjadi titik fokus dalam konflik antara Rusia dan Barat.
Sebagai negara yang memiliki sejarah panjang berada di bawah kepemimpinan Soviet, Georgia tidak mudah menentukan sikap dalam rivalitas negara Barat melawan Rusia.
Dekat ke Barat: Pilihan atau Kebutuhan?
Negara-negara kecil yang bertetangga dengan Rusia, seperti Ukraina, Georgia, dan Moldova, cenderung mendekat ke kubu negara Barat.
Georgia dan Moldova, misalnya, mengajukan proposal bergabung ke Uni Eropa (UE) di waktu yang nyaris bersamaan dengan Ukraina.
Secara teori, negara kecil yang bertetangga dengan negara besar selalu berada dalam situasi terancam, karena mereka sangat bergantung pada apakah negara besar tersebut akan menghargai kedaulatan mereka.
Negara kecil dihadapkan pada dua opsi: Pertama, bersikap netral demi menjaga keamanan wilayah mereka. Kedua, beraliansi dengan negara besar, karena negara kecil membutuhkan shelter atau tempat berlindung.
Memori Kelam Pendudukan Soviet
Sebagian besar negara-negara kecil di Eropa Timur melihat Rusia sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap penderitaan dan kesengsaraan mereka selama pendudukan Uni Soviet.
Dampak dari cara pandang memori sejarah ini adalah menguatnya sikap anti-Rusia. Setelah merdeka, Estonia, Latvia, dan Ukraina mendorong penggunaan bahasa mereka sendiri. Georgia juga mengganti bahasa kedua mereka dari Bahasa Rusia menjadi Bahasa Inggris.
Perang Lima Hari Rusia-Georgia 2008
Perang lima hari pada tahun 2008 antara Rusia dengan Georgia, sebuah negara kecil Kaukasus Selatan yang terletak di selatan Rusia dan di pantai timur Laut Hitam, adalah salah satu konflik terkemuka yang terjadi di kawasan near abroad.
Tujuan kebijakan luar negeri Rusia adalah untuk menjaga stabilitas di perbatasan selatannya, mencegah NATO untuk menggunakan Georgia sebagai basis untuk mengancam keamanan nasionalnya, serta menggunakan dukungannya untuk Abkhazia dan Ossetia Selatan untuk menghambat proses integrasi Euro-Atlantik Georgia.
Kesimpulan
Georgia, meski kecil, memiliki dampak besar dalam konflik Rusia-Barat. Pilihan mereka untuk mendekat ke Barat bukan hanya sebuah keputusan politik, tetapi juga refleksi dari memori sejarah mereka.
Konflik ini menunjukkan bahwa bahkan negara kecil dapat memiliki dampak besar dalam dinamika geopolitik global.