jfid – Debat pertama calon presiden dan wakil presiden 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa, 12 Desember 2023.
menyajikan berbagai paparan visi dan misi dari tiga pasangan calon, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Salah satu momen yang menarik perhatian publik adalah ketika Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, mengungkapkan kisah inspiratif dari salah satu keluarga miskin di Indonesia yang berhasil melahirkan seorang sarjana.
Ganjar menceritakan kisah tersebut ketika menjawab pertanyaan dari panelis tentang program pemberdayaan ekonomi rakyat yang akan dilakukan jika terpilih menjadi presiden.
Ganjar mengatakan bahwa dirinya dan Mahfud MD, calon wakil presiden nomor urut 3, memiliki komitmen untuk memberikan bantuan sosial yang tepat sasaran dan berdampak positif bagi penerima manfaat.
“Kami ingin memberikan bantuan sosial yang tidak hanya berupa uang, tetapi juga berupa bimbingan, pelatihan, dan fasilitas pendidikan. Kami ingin memberikan harapan dan motivasi bagi rakyat kita yang hidup di bawah garis kemiskinan agar mereka bisa bangkit dan mandiri,” kata Ganjar.
Sebagai contoh, Ganjar menunjukkan sebuah foto yang menampilkan seorang ibu bersama anaknya yang baru saja lulus sarjana.
Ganjar mengatakan bahwa ibu tersebut adalah seorang penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang diberikan oleh pemerintah. Dengan bantuan tersebut, ibu tersebut mampu menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.
“Ini adalah bukti nyata bahwa bantuan sosial yang kami berikan tidak sia-sia. Ini adalah salah satu keluarga miskin yang berhasil melahirkan seorang sarjana. Ini adalah prestasi yang luar biasa. Kami bangga dan mengapresiasi mereka,” ujar Ganjar.
Ganjar menambahkan bahwa jika terpilih menjadi presiden, dirinya dan Mahfud MD akan meningkatkan kualitas dan kuantitas bantuan sosial yang diberikan kepada rakyat miskin.
Ganjar juga berjanji akan memberikan internet gratis dan kemudahan akses kesehatan bagi rakyat miskin.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga miskin di Indonesia memiliki setidaknya satu sarjana di keluarga mereka. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Kami ingin memastikan bahwa setiap warga Indonesia memiliki kesejahteraan yang layak,” tegas Ganjar.
