Fraksi PAN DPR-RI Apresiasi Pemerintah Batalkan Pemotongan Insentif 50% Tenaga Kesehatan

Deni Puja Pranata By Deni Puja Pranata
3 Min Read

jfid – DPR RI menggelar rapat paripurna masa persidangan III tahun 2020-2021. Sidang dipimpin oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, didampingi Wakil ketua DPR Azis Syamsuddin dan Rahmat Gobel. Rabu (10/2/2021) di gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Dalam 6 Agenda sidang, agenda Kelima menjadi perhatian khusus fraksi PAN, tentang penetapan perpanjangan waktu terhadap pembahasan RUU tentang Penanggulangan Bencana dan Penetapan perpanjangan terhadap pembahasan RUU tentang Pelindungan Data Pribadi dilanjutkan dengan pengambilan keputusan.

Slamet Ariyadi, mewakil Fraksi PAN, menyampaikan pada 377 anggota DPR-RI yang hadir baik secara fisik dan virtual untuk Menekankan jangan sampai Vaksinasi gagal dan pentingnya meningkatkan pengawasan.

“Kami mohon, pada semua anggota DPR-RI, jangan sampai vaksinasi gagal dan tingkatkan pengawasan,” tegas Slamet Ariyadi, mewakili Fraksi PAN.

Ad image

Fraksi PAN, utarakan kepekaan pemerintah dan mengapresiasi setinggi-tinginya rencana sebelumnya yang ingin memotong 50% insentif tenaga kesehatan dan akhirnya tidak terjadi dan dibatalkan.

“Kami apresiasi pemerintah yang telah mendengar suara rakyat. Kepekaan pemerintah dengan rencana sebelumnya yang ingin memotong 50% insentif tenaga kesehatan dan akhirnya tidak terjadi dan alhamdulillah dibatalkan,” tukas Slamet Ariyadi.

Lanjut Slamet, “jika, hal itu bukanlah sesuatu yang setimpal dibandingkan pengorbanan tenaga medis Indonenesia. Sekali lagi, atas nama segenap Rakyat Indonesia, kami berterimaksih pada tenaga kesehatan di seluruh pelosok nusantara,”

Fraksi PAN juga mengurai masalah tentang vaksin. Menurut Fraksi PAN, Masalah utama adalah potensi kegagalan vaksinasi yang sekarang sudah terbukti.

“Masalah awal, bukanlah siap atau tidak masyarakat divaksin, akan tetapi, apakah yang sudah siap benar-benar memiliki kesempatan divaksin atau tidak? Mengapa demikian? Pergerakan vaksin adalah pergerakan derek hitung bertahap, sedangkan pergerakan virus adalah pergerakan derek ukur terlibat,” Imbuhnya.

Fraksi PAN melihat, jika setiap harinya ada Sepuluh ribu orang yang terinveksi covid19 dan pada 7 Februari 2021, menempatkan Indonesia nomer satu di asia dalam penyebaran covid.

PAN juga menekankan perlunya kampanye dan dorongan dari seluruh anggota DPR-RI, agar masyarakat terdorong untuk ikut program vaksinasi, bukan dengan pendekatan bernegara.

Share This Article