Finlandia dan Indonesia Berkolaborasi untuk Masa Depan Energi Hijau

Ummu Alvina
5 Min Read
Finlandia dan Indonesia Berkolaborasi untuk Masa Depan Energi Hijau
Finlandia dan Indonesia Berkolaborasi untuk Masa Depan Energi Hijau

jfid – Dalam upaya mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, Indonesia menggandeng Finlandia sebagai mitra strategis dalam pengembangan teknologi energi hijau.

Langkah ini dianggap sangat signifikan mengingat keahlian Finlandia dalam berbagai teknologi energi terbarukan yang terbukti efisien dan berkelanjutan.

Pengembangan Energi Terbarukan

Finlandia dikenal memiliki keahlian luas dalam pengembangan energi terbarukan, termasuk tenaga surya, air, panas bumi, angin, serta energi laut dan hidrogen.

Teknologi ini menawarkan potensi besar untuk diterapkan di Indonesia, negara yang kaya akan sumber daya alam namun masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.

Proyek percontohan pengolahan biomassa di Merauke, Papua, menjadi salah satu contoh konkret dari potensi kerja sama ini.

Proyek ini bertujuan mengurangi penggunaan minyak diesel hingga 27,5 juta liter dalam lima tahun.

“Kerja sama ini tidak hanya akan mengurangi emisi karbon tetapi juga mendorong pembangunan berkelanjutan di daerah-daerah terpencil,” ujar Dr. Joko Winarno, ahli energi terbarukan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pembangkit Listrik Penyeimbang Berbasis Gas yang Fleksibel

Selain energi terbarukan, Finlandia juga menawarkan teknologi pembangkit listrik penyeimbang berbasis gas yang fleksibel.

Teknologi ini penting untuk menyeimbangkan variabilitas energi terbarukan seperti angin dan surya, yang sering kali tidak konsisten.

Dengan adanya pembangkit listrik ini, keamanan pasokan listrik di Indonesia dapat terjaga, dan ini merupakan langkah maju dalam mitigasi perubahan iklim global.

“Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan stabilitas jaringan listrik di Indonesia, yang sering kali terganggu oleh ketidakpastian pasokan energi,” kata Mika Lintilä, Menteri Ekonomi Finlandia, dalam kunjungannya ke Jakarta.

Supergrid

Pengembangan supergrid juga menjadi bagian penting dari kolaborasi ini. Supergrid diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara wilayah-wilayah di Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Bali.

Dengan teknologi supergrid, energi dapat didistribusikan secara lebih efisien, mengurangi ketergantungan pada sumber energi lokal yang mungkin terbatas.

“Supergrid akan menjadi tulang punggung jaringan listrik yang lebih andal dan efisien, memungkinkan energi terbarukan dari satu wilayah untuk digunakan di wilayah lain yang membutuhkannya,” jelas Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia, dalam pertemuan bilateral di Helsinki.

Efisiensi Energi

Selain memproduksi energi, efisiensi dalam penggunaan energi juga menjadi fokus utama.

Teknologi efisiensi energi Finlandia dapat membantu Indonesia mengurangi pemborosan energi dan emisi karbon. Ini mencakup berbagai sektor, dari industri hingga perumahan.

“Salah satu contoh penerapannya adalah teknologi smart grid dan smart metering, yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian penggunaan energi secara real-time,” jelas Dr. Juha Sipilä, seorang peneliti energi dari Aalto University, Finlandia.

Kerja Sama Pendidikan

Kerja sama pendidikan antara kedua negara juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan teknis dan pengetahuan di sektor energi hijau.

Pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh Finlandia kepada tenaga ahli Indonesia akan memastikan transfer teknologi yang efektif dan berkelanjutan.

“Dengan pendidikan yang baik, kita bisa memastikan bahwa teknologi yang kita adopsi bisa dioperasikan dan dipelihara dengan baik,” kata Prof. Bambang Susantono, rektor Universitas Indonesia.

Kesimpulan

Kerja sama antara Finlandia dan Indonesia dalam bidang energi hijau bukan hanya menjanjikan dari segi teknis dan ekonomi, tetapi juga memiliki dampak positif yang luas bagi lingkungan dan masyarakat.

Dengan memanfaatkan teknologi energi terbarukan, pembangkit listrik penyeimbang berbasis gas, supergrid, efisiensi energi, dan kerja sama pendidikan, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Kolaborasi ini juga menggarisbawahi pentingnya kemitraan internasional dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim.

“Ini adalah langkah nyata menuju dunia yang lebih bersih dan berkelanjutan,” tutup Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya Bakar, dalam pertemuan bilateral tersebut.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article