Ad image

Fanta: Rasanya Manis, Kisahnya Pahit di Palestina

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
2 Min Read
Fanta: Rasanya Manis, Kisahnya Pahit Di Palestina
Fanta: Rasanya Manis, Kisahnya Pahit Di Palestina
- Advertisement -

jfid – Fanta, salah satu merek minuman ringan yang dimiliki oleh Coca-Cola Company, ternyata memiliki kisah yang tidak manis di balik rasanya yang segar.

Fanta diproduksi di sebuah pabrik yang berada di Atarot, sebuah pemukiman ilegal Israel yang dibangun di atas tanah Palestina yang diduduki.

Pemukiman ilegal Israel di Palestina adalah pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia.

Israel telah mengusir paksa warga Palestina dari tanah mereka dan membangun rumah, jalan, dan fasilitas lainnya untuk warga Israel.

Salah satu fasilitas yang dibangun di Atarot adalah pabrik Coca-Cola, yang mempekerjakan sekitar 700 orang, sebagian besar adalah warga Israel.

Coca-Cola Company tidak hanya mendukung Israel dengan membangun pabrik di tanah Palestina yang diduduki, tetapi juga dengan menyumbangkan dana untuk angkatan bersenjata Israel.

Coca-Cola juga mensponsori Asosiasi Sepak Bola Israel, yang memiliki klub sepak bola di pemukiman ilegal Israel.

Aksi boikot terhadap Coca-Cola dan produk-produknya, termasuk Fanta, telah dilakukan oleh berbagai kelompok dan negara yang mendukung kemerdekaan Palestina.

Gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) adalah salah satu gerakan yang mengajak masyarakat dunia untuk tidak membeli atau menggunakan produk-produk yang terlibat dalam pelanggaran hak-hak Palestina.

Di Indonesia, gerakan boikot Coca-Cola juga berkembang di media sosial, sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang terus menderita akibat serangan Israel.

Fanta, minuman yang dibuat di tanah Palestina yang diduduki Israel, adalah simbol dari ketidakadilan dan ketidakpedulian terhadap nasib rakyat Palestina.

Dengan menolak membeli atau minum Fanta, kita dapat berkontribusi dalam memperjuangkan hak-hak dan kebebasan rakyat Palestina.

- Advertisement -
Share This Article