jfid – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada Selasa (2/1/2024) pukul 11.49 WITA berdampak pada operasional penerbangan Wings Air di Bandara Frans Seda, Maumere, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lima penerbangan maskapai anak perusahaan Lion Air Group itu tertunda karena abu vulkanik yang mengganggu jarak pandang dan keselamatan penerbangan.
Salah satu penumpang yang terdampak adalah Yosefina, seorang guru SMP di Maumere yang hendak terbang ke Kupang untuk menghadiri pernikahan saudaranya.
Ia mengaku sudah memesan tiket sejak sebulan lalu dan berharap bisa sampai tepat waktu.
“Sayang sekali, saya sudah siap-siap dari pagi, tapi ternyata penerbangan saya ditunda sampai besok. Padahal saya sudah tidak sabar ingin bertemu dengan keluarga di Kupang,” kata Yosefina saat dihubungi melalui telepon.
Yosefina mengatakan, ia mendapat informasi dari pihak Wings Air bahwa penerbangannya yang semula dijadwalkan pada pukul 13.00 WITA ditunda menjadi pukul 10.00 WITA pada Rabu (3/1/2024).
Ia mengaku kecewa, tapi juga mengerti bahwa hal itu dilakukan demi keselamatan.
“Saya tahu ini bukan salah Wings Air, tapi memang kondisi alam yang tidak bisa diprediksi. Saya berharap erupsi Gunung Lewotobi segera reda dan penerbangan bisa kembali normal,” ujarnya.
Selain Yosefina, ratusan penumpang lainnya juga mengalami nasib serupa. Mereka harus menunda rencana perjalanan mereka, baik untuk urusan bisnis, keluarga, maupun wisata.
Beberapa di antaranya memilih untuk menginap di hotel atau penginapan terdekat, sementara yang lain mencari alternatif transportasi darat atau laut.
Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, mengungkapkan kelima penerbangan dari dan menuju Bandara Frans Seda ditunda sejak status Gunung Lewotobi Laki-laki naik dari waspada menjadi level siaga pada Senin (1/1/2024).
Adapun, Bandara Frans Seda masih ditutup hingga pukul 11.35 WITA pada Selasa (2/1/2024).
“Wings Air telah menginformasikan kepada seluruh penumpang yang terdampak dan memberikan opsi untuk mengubah jadwal penerbangan menurut ketentuan yang berlaku,” kata Danang melalui keterangan tertulis yang diterima detikBali, Selasa.
Danang menjelaskan penundaan sementara operasional penerbangan dari dan menuju Bandara Frans Seda tersebut berdasarkan pemberitahuan resmi otoritas penerbangan sipil.
Menurutnya, penundaan itu bertujuan untuk mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first) di tengah erupsi Gunung Lewotobi.
Wings Air, kata Danang, memberikan opsi untuk mengubah jadwal penerbangan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Ia menerangkan erupsi Gunung Lewotobi adalah peristiwa force majeure yang mengganggu operasional penerbangan Wings Air dari dan ke Maumere.
“Penundaan penerbangan ini disebabkan oleh keadaan force majeure, peristiwa yang tidak dapat diprediksi atau dicegah di luar kemampuan perusahaan, seperti bencana alam,” imbuhnya.
Danang berharap aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki segera membaik agar penerbangan dari maupun ke Maumere kembali normal.
Ia menegaskan Wings Air terus berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terbaru kepada para penumpang.
Berikut daftar penerbangan Wings Air dari dan menuju Maumere akibat penutupan Bandara Frans Seda yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki:
– 1 Januari 2024
– Nomor penerbangan IW-1961 Labuan Bajo (LBJ) – Maumere (MOF)
– Nomor penerbangan IW-1960 Maumere (MOF) – Labuan Bajo (LBJ)
– Nomor penerbangan IW-1829 Kupang (KOE) – Maumere (MOF)
– 2 Januari 2024
– Nomor penerbangan IW-1829P Kupang (KOE) – Maumere (MOF)
– Nomor penerbangan IW-1828 Maumere (MOF) – Kupang (KOE)