jfid – Di tengah maraknya aksi boikot produk atau brand yang diduga mendukung Israel, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih pada Senin (13/11/2023).
Pertemuan ini dilakukan jelang KTT APEC yang berlangsung di San Fransisco pada 15-17 November 2023.
Aksi boikot produk pro Israel merupakan bentuk protes atas tindakan genosida oleh Israel kepada masyarakat Palestina. Beberapa produk yang menjadi sasaran boikot antara lain Starbucks, McDonald’s, KFC, Pepsi, Netflix, Unilever, Danone, Nestle, hingga Walt Disney.
Gerakan boikot ini pun menyebabkan saham dari merek-merek ternama tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Namun, di sisi lain, ada juga pandangan yang menyebut bahwa aksi boikot ini kurang efektif dan dapat merugikan perekonomian, khususnya bagi karyawan yang bekerja di perusahaan produk tersebut.
Selain itu, aksi boikot ini juga dapat memengaruhi perdagangan internasional maupun ekonomi nasional. Salah satu dampak yang bisa dirasakan Indonesia adalah potensi pengurangan produk impor dan dapat berpengaruh pada ketersediaan produk tertentu di pasar Indonesia.
Sementara itu, Jokowi dan Biden sepakat untuk meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi comprehensive strategic partnership (CSP).
Peningkatkan status tersebut akan menjadi fondasi kuat untuk penguatan kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi.
Beberapa bidang kerja sama yang disepakati antara lain mineral kritis, transisi energi, teknologi, kesehatan, maritim, dan kebudayaan.
Jokowi juga menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang digelar di Riyadh, Arab Saudi pada Sabtu (11/11/2023).
Dalam konferensi tersebut, OKI menyerukan seluruh negara untuk mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina serta menolak deklarasi Donald Trump yang mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Jokowi menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Pertemuan bilateral antara Jokowi dan Biden ini menunjukkan bahwa Indonesia dan AS memiliki hubungan yang dinamis dan strategis.
Di satu sisi, Indonesia tetap konsisten dalam membela hak-hak rakyat Palestina dan menentang kebijakan AS yang pro Israel.
Di sisi lain, Indonesia juga berupaya untuk meningkatkan kerja sama dengan AS dalam berbagai bidang yang saling menguntungkan.