Medan, Jurnalfaktual.id – Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Pusbang Film) kembali mengajak masyarakat untuk menyaksikan film-film Indonesia yang telah direstorasi.
“Bintang Ketjil” (1963) garapan Sutradara Wim Umboh dan Misbach Yusa Biran ini merupakan film restorasi kedua yang dilakukan Pusbang Film.
Pusbang Film bekerja sama dengan Program Studi Film dan Televisi Institut Seni Indonesia mengajak sahabat-sababat film Indonesia untuk menyaksikannya di Bioskop CGV Focal Points Ringroad Medan, Selasa (3/9/19).
Usai pemutaran film juga akan dilakukan Diskusi bersama narasumber yang terkait dengan proses restorasi tersebut. Tiket gratis dengan Kuota Terbatas.
Bintang Ketjil, produksi tahun 1963 adalah film besutan maestro Film Wim Umboh dan Misbach Yusra Biran, bercerita tentang Petualangan anak-anak menuju Kebun Binatang.
Hal tersebut dikarenakan sebelumnya selalu kecewa karena janji orang tuanya untuk berkunjung ke kebun binatang tak pernah ditepati.
Bintang Ketjil adalah film ke 2 yang telah direstorasi Pusbangfilm setelah sebelumnya telah merestorasi film Pagar Kawat Berduri, yang pada bulan April kemarin telah diputar oleh Prodi Televisi dan Film di tempat yang sama dengan bantuan fasilitasi dari Pusbangfilm.
Restorasi Film Indonesia telah dilakukan tahun 2012, antara lain film Lewat Jam Malam (karya Usmar Ismail tahun 1954) yang dilakukan oleh Museum Nasional Singapura.
Namun sejak tahun 2016 Pusbangfilm memiliki program merestorasi film-film Indonesia, hal ini tentu menggembirakan karena dalam proses ini ternyata menunjukkan bahwa negara berperan dan memberi ruang bagi putra bangsa, melalui teknologi restorasi film yang rumit.
Restorasi ini dilakukan agar dapat berpartisipasi menyelamatkan aset kesejarahan, dalam hal ini aset perfilman. Pusbangfilm sendiri, menurut releasenya, dalam hal restorasi film lebih memprioritaskan restorasi pada film-film yang sudah mengalami kerusakan yang berat.
Untuk itu, pemutaran film Bintang Kecil kali ini didedikasikan pada tema kebangkitan teknologi dalam partisipasinya membentuk jati diri bangsa Indonesia.
Selain pemutaran film, kegiatan ini juga akan menghadirkan diskusi dan sosialisasi restorasi film di Indonesia dengan mendatangkan narasumber Nana Awaludin (pemain film Bintang Ketjil) yang akan dilaksanakan setelah pemutaran film. (JL)