Dukungan atau afiliasi terhadap Israel oleh brand-brand high-end ini penting karena dapat mempengaruhi citra dan reputasi mereka di mata konsumen global.
Di satu sisi, ada konsumen yang mendukung langkah tersebut, namun di sisi lain, banyak juga yang mengecam dan memboikot brand yang dianggap mendukung Israel, terutama di kalangan pendukung pro-Palestina.
Hal ini menciptakan dilema etis dan bisnis yang harus dihadapi oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Dukungan terhadap Israel dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk donasi ke organisasi yang pro-Israel, investasi di perusahaan-perusahaan Israel, serta kemitraan bisnis yang menguntungkan pihak-pihak di Israel.
Misalnya, beberapa laporan menyebutkan bahwa Dior dan Gucci terlibat dalam proyek-proyek amal yang mendukung komunitas Yahudi di Israel, serta menjalin kemitraan bisnis dengan perusahaan teknologi asal Israel.
Dalam wawancara dengan seorang analis industri fashion, Sarah Johnson, ia menyatakan, “Dukungan atau afiliasi dengan entitas politik oleh brand high-end bisa mempengaruhi pasar dan opini publik secara signifikan. Konsumen saat ini semakin peduli dengan isu-isu sosial dan politik yang terkait dengan produk yang mereka beli.”
Seorang juru bicara dari Dior, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan, “Kami berkomitmen untuk mendukung berbagai inisiatif sosial dan komunitas di seluruh dunia, dan kami tidak berafiliasi secara politik dengan negara manapun.”
Namun, berbeda dengan pernyataan resmi tersebut, seorang aktivis dari kelompok Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) menyebutkan, “Kami memiliki bukti bahwa beberapa brand fashion ternama memang memiliki hubungan bisnis yang kuat dengan Israel, dan ini adalah sesuatu yang perlu diungkap ke publik.”
Kesimpulan
Kontroversi mengenai dukungan brand fashion high-end terhadap Israel adalah isu yang kompleks dan sensitif.
Dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap isu-isu sosial dan politik, brand-brand tersebut harus lebih transparan dan bertanggung jawab atas setiap afiliasi dan dukungan yang mereka berikan.
Apakah Dior dan Gucci benar-benar mendukung Israel atau tidak, hanya waktu dan bukti yang akan membuktikan kebenarannya. Sementara itu, konsumen diharapkan untuk lebih kritis dan bijak dalam memilih produk yang mereka konsumsi.
