jfid – Imlek atau Tahun Baru China adalah salah satu perayaan terbesar bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Perayaan ini jatuh pada tanggal 1 bulan pertama dalam kalender lunar, yang biasanya bertepatan dengan bulan Januari atau Februari dalam kalender Gregorian.
Pada tahun 2024, Imlek akan dirayakan pada hari Sabtu, 10 Januari.
Perayaan Imlek tidak hanya identik dengan lampion, kembang api, barongsai, dan angpao, tetapi juga dengan berbagai makanan khas yang memiliki makna dan simbol tertentu.
Makanan-makanan ini disajikan sebagai bagian dari ritual, tradisi, atau sekadar untuk bersenang-senang bersama keluarga dan kerabat.
Berikut adalah 10 makanan khas yang ada di setiap perayaan Imlek, beserta makna dan sejarahnya.
Siu Mie atau Mie Panjang Umur
Mie goreng atau siu mie adalah makanan wajib yang ada di meja makan saat Imlek. Mie melambangkan panjang umur, kebahagiaan, dan rezeki yang berlimpah.
Mie harus disantap secara utuh tanpa dipotong-potong, agar umur tidak terputus.
Mie juga bisa dibumbui dengan berbagai bahan, seperti sayuran, daging, atau seafood, sesuai dengan selera dan kepercayaan masing-masing.
Kue Keranjang atau Nian Gao
Kue keranjang adalah kue yang terbuat dari tepung ketan, gula, dan air, yang dikukus dalam cetakan bambu berbentuk keranjang.
Kue ini memiliki tekstur yang lengket dan manis, serta warna kuning kecoklatan.
Kue keranjang melambangkan kemakmuran, kemajuan, dan keharmonisan keluarga. Nama kue ini dalam bahasa Mandarin, nian gao, juga berarti tahun yang lebih baik.
Kue keranjang biasanya dimakan dengan cara digoreng, dikukus, atau dibakar, dan dicampur dengan parutan kelapa, wijen, atau telur.
