China: Juru Damai Baru atau Hanya Pemain Baru dalam Konflik Israel-Palestina?

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
3 Min Read
China: Juru Damai Baru Atau Hanya Pemain Baru Dalam Konflik Israel Palestina?
China: Juru Damai Baru Atau Hanya Pemain Baru Dalam Konflik Israel Palestina?
- Advertisement -

jfid – China, sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, menunjukkan kesiapannya untuk berperan dalam menanggulangi konflik Israel-Palestina.

Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi pembicaraan damai, menggarisbawahi dukungan China terhadap solusi “dua negara” dan berdirinya negara Palestina yang merdeka.

Meski demikian, peran China sebagai mediator masih dipertanyakan oleh beberapa pihak akibat kedekatannya dengan Amerika Serikat dan sikap permusuhan terhadap Israel.

Gus Hans, President Football for Peace Indonesia, mengapresiasi langkah China sebagai potensi best practice yang dapat membawa harapan akan tercapainya solusi.

Ad image

China, melalui juru bicara kedutaannya, menegaskan keyakinannya untuk berperan positif dalam mempromosikan pembicaraan damai.

Presiden Xi Jinping menyambut kedua belah pihak, menunjukkan komitmen China dalam menjalankan peran mediator.

Meski demikian, kunjungan langsung dari Xi dan Menteri Luar Negeri Wang Yi masih menunggu sejak pecahnya pertempuran.

Dalam menghadapi konflik Israel-Palestina, China menunjukkan pendekatan hati-hati, menyuarakan dukungan terhadap gencatan senjata dan menekankan bahwa akar konflik terletak pada ketidakadilan terhadap rakyat Palestina.

China, secara tradisional, memprioritaskan hubungan dengan Palestina, melihat perjuangan mereka sebagai bagian dari gerakan anti-imperialis global pada era Mao Zedong.

Namun, China juga telah menyimpang dari norma internasional, mendukung Israel, berinvestasi di pemukiman Israel, dan memperkuat keamanan ekonomi bagi pemukim di wilayah yang diduduki. Meskipun demikian, China telah menunjukkan keterlibatan dalam mencari solusi, mengirim utusan Timur Tengah dan menyadari bahwa keadilan harus diberikan kepada rakyat Palestina.

Peran China dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah menjadi sorotan, menggambarkan bahwa ketika pengaruh Amerika Serikat merosot, China sedang naik.

Namun, apakah China dapat menjadi juru damai antara Israel dan Palestina tetap menjadi tanda tanya.

Kompleksitas dan dinamika situasi memunculkan banyak faktor yang dapat memengaruhi hasilnya, dengan implikasi signifikan bagi geopolitik global.

Dengan waktu yang akan menentukan arahnya, peran China dalam konflik ini menimbulkan harapan baru, sambil tetap menghadapi tantangan dan pertanyaan terkait keseimbangan diplomasi China di tingkat global.

- Advertisement -
Share This Article