jfID – Dalam acara Haul Akbar Pangeran Judonegoro (Raja Sumenep) di desa Kebunagung, Kabupaten Sumenep. Di depan mimbar, ada banyak para Kyai sepuh. Namun, dalam pandangan saya, ada yang aneh. Seorang pria bertubuh besar, perutnya besar, kepalanya gundul dan dilehernya berkalung tasbih, duduk berjejer dengan para kyai-kyai.
Saat semua orang khusuk mengaji, dalam hati, saya bertanya? Siapa orang aneh ini? Usai pengajian, Kentung menjadi pusat perhatian. Ternyata, tidak hanya saya saja yang penasaran. Anak-anak kecil pun, tertarik memolototi si Kentung yang bertubuh besar.
Naluri jusnalis saya pun muncul, untuk mengetahui siapa orang gendut berkepala plontos itu. Saya bertanya pada tuan rumah (kepala Desa Kebunagung) siapa orang Gendut itu? Kepala Desa pun menjawab dengan singkat, “itu si Kentung, yang pernah membintangi film tuyul dan mbak Yul,” ungkap, Kades Kebunagung.
Sebagai orang desa, tentu rasa penasaran saya semakin tinggi untuk mengenal lebih dekat seorang aktor. Cerita selanjutnya, seusai pengajian, tuan rumah menghidangkan masakan gulai kepala kambing.
Posisi duduk saya bersila, tepat di depan Kentung, saat tuan rumah menghidangkan gulai kambing. Kentung langsung mengambil satu kepala Kambing. Dibenak saya, Kentung dikira Akting. Dan Al hasil mengejutkan, si Kentung benar-benar menghabiskan daging Kepala Kambing.
Hingga detik ini saya berfikir soal Kentung menghabiskan satu porsi Kepala Kambing. Apakah dia sebagai Aktor latihan totalitas di khalayak umum atau memang karena kebutuhan asupan perutnya. Wallahu a’lam. Saya masih belum menanyakannya.
Waktu menunjukkan pukul 00.30, memasuki Jum’at dini hari, bertemu Kentung pertama kali, saya merasakan, jika dalam dirinya memiliki magnet kerinduan untuk bercakap-cakap dan berkawan dengannya.
Kentung bersama para jamaah dari Bangkalan bersiap-siap untuk pulang. Suatu saat, jika Tuhan menghendaki saya untuk kembali bertemu dengan Kentung, saya ingin mentraktir gulai kepala kambing.
Ini adalah pelajaran kehidupan. Manifestasi kehidupan yang tak mudah ditebak. Seorang yang di mainsed kita sebagai Jin, ternyata khusuk saat mengaji.