Carols by Candlelight: Tradisi Natal Australia yang Berakar dari Para Penambang

ZAJ
By ZAJ
4 Min Read
Carols by Candlelight: Australian Christmas Tradition Rooted in Miners
Carols by Candlelight: Australian Christmas Tradition Rooted in Miners

jfid – Jika Anda mengunjungi Australia pada malam Natal, Anda mungkin akan melihat banyak orang berkumpul di taman-taman, memegang lilin, dan menyanyikan lagu-lagu Natal bersama-sama.

Ini adalah Carols by Candlelight, sebuah tradisi Natal Australia yang sudah berlangsung selama lebih dari 80 tahun.

Namun, tahukah Anda bahwa tradisi ini bermula dari para penambang yang berasal dari Cornwall, Inggris?

Carols by Candlelight pertama kali digagas oleh Norman Banks, seorang penyiar radio di Melbourne, pada tahun 1938. Saat itu, ia terinspirasi oleh seorang wanita tua yang ia lihat menyanyikan lagu Away in a Manger sambil menyalakan lilin di kamarnya.

Ia pun berpikir, berapa banyak orang yang merayakan Natal sendirian, dan bagaimana jika ia mengumpulkan banyak orang untuk menyanyikan lagu-lagu Natal bersama-sama dengan cahaya lilin?

Namun, sebelum Banks, tradisi menyanyikan lagu-lagu Natal dengan lilin sudah ada di kalangan para penambang yang bermigrasi dari Cornwall ke Australia pada pertengahan abad ke-19.

Para penambang ini membawa warisan iman mereka yang kaya, termasuk tradisi menyanyikan carol selama musim Natal.

Iman sangat penting bagi para penambang ini, terutama karena mereka telah mengalami kebangunan rohani, yang dicatat dalam sejarah sebagai Kebangunan Moonta tahun 1875.

Moonta adalah sebuah kota di Australia Selatan, yang menjadi pusat penambangan tembaga terbesar di Australia pada abad ke-19. Di sana, para penambang Cornwall, yang disebut sebagai “Cousin Jacks”, hidup bersama keluarga dan komunitas mereka.

Mereka merayakan iman mereka dengan menyanyikan carol di udara terbuka, seringkali ditemani oleh cahaya lilin yang hangat. Dengan empat atau lebih anak per keluarga, setiap ayah memiliki banyak suara tambahan untuk menambah paduan suara keluarganya.

Salah satu carol yang berasal dari Cornwall, dan mungkin dinyanyikan oleh para penambang Moonta pada Carols by Candlelight pertama di Australia pada malam Natal di akhir abad ke-19, adalah The First Noel.

Tradisi ini lama-kelamaan menyebar di luar komunitas penambang, dan menarik hati orang-orang Australia di berbagai daerah.

Cuaca Australia yang hangat juga sangat cocok untuk perayaan Natal di luar ruangan. Hal ini tidak mungkin dilakukan di belahan bumi utara yang mengalami musim dingin yang keras.

Sejak tahun 1938, Carols by Candlelight di Melbourne menjadi acara yang terorganisir dan disiarkan secara langsung melalui radio. Acara ini kemudian dipindahkan ke Sidney Myer Music Bowl, sebuah tempat konser permanen, pada tahun 1959.

Acara ini juga menjadi acara televisi yang ditunggu-tunggu oleh keluarga-keluarga di seluruh Australia setiap tahunnya. Acara ini menampilkan penampilan oleh artis-artis dan paduan suara terkenal, yang didampingi oleh orkestra simfoni.

Dana yang terkumpul dari donasi, tiket, dan penjualan lilin disumbangkan kepada Vision Australia, sebuah organisasi yang membantu orang-orang yang mengalami gangguan penglihatan.

Carols by Candlelight tidak hanya ada di Melbourne, tetapi juga di kota-kota lain di Australia, seperti Sydney, Adelaide, Brisbane, Perth, Canberra, dan Darwin. Bahkan, tradisi ini juga menyebar ke negara-negara lain, seperti Selandia Baru, Singapura, Malaysia, dan Inggris.

Carols by Candlelight menjadi salah satu cara untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, yang merupakan inti dari perayaan Natal. Jika ada satu hal yang dimengerti oleh anak-anak, itu adalah ulang tahun. Ulang tahun Yesus tidak terkecuali.

Carols by Candlelight adalah tradisi Natal Australia yang berakar dari para penambang Cornwall, yang mengungkapkan iman dan sukacita mereka dengan menyanyikan carol dengan cahaya lilin.

Tradisi ini telah berkembang menjadi acara yang melibatkan banyak orang, baik di dalam maupun di luar Australia, yang ingin merasakan kehangatan dan kebersamaan di malam Natal.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article