Bukan Produknya, Ini yang Diharamkan MUI dari Israel!

Noer Huda
3 Min Read
Bukan Produknya, Ini Yang Diharamkan Mui Dari Israel!
Bukan Produknya, Ini Yang Diharamkan Mui Dari Israel!

jfid – Dalam suasana yang semakin memanas terkait konflik Israel-Palestina, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan Nahdlatul Ulama (NU) berusaha meluruskan pemahaman masyarakat tentang fatwa dan dukungan terhadap Palestina.

Direktur Eksekutif LPPOM MUI, Muti Arintawati, menegaskan bahwa produk makanan dan minuman yang sudah bersertifikat halal tetap halal dan tidak haram untuk dikonsumsi.

“Perubahan halal menjadi haram terjadi jika ada penggunaan bahan haram atau ada kontaminasi dari fasilitas atau lingkungan yang menyebabkan masuknya bahan haram ke produknya,” jelasnya.

Muti juga menanggapi pemberitaan media yang mengutip fatwa NU terkait dukungan terhadap perjuangan Palestina. “Sepemahaman saya, fatwa MUI tidak mengharamkan produknya tapi mengharamkan perbuatan yang mendukung Israel,” katanya.

Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Miftahul Huda, menambahkan bahwa yang diharamkan MUI bukan produknya atau zatnya. “Produknya itu tetap halal selama masih memenuhi kriteria kehalalan. Tapi, yang diharamkan itu aktivitasnya, perbuatannya,” ujarnya.

Miftahul menjelaskan bahwa dalam Fatwa MUI hanya dituliskan bagi yang mendukung aksi agresi, baik secara langsung dan tidak langsung itu yang diharamkan.

“Jadi, yang diharamkan adalah perbuatan dukungan tersebut dan bukan barang yang diproduksi. Jadi, jangan salah dalam memahaminya,” tuturnya.

Sementara itu, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, menyerukan kepada masyarakat Indonesia agar lebih baik mendonasikan bantuan kemanusiaan dan melakukan diplomasi internasional di PBB ketimbang melakukan aksi boikot terhadap produk-produk sekutu Israel.

Ketua PBNU, KH Ahmad Fahrur Rozi, mengungkapkan, “Memberikan donasi bantuan kemanusiaan ke Palestina itu yang paling penting untuk kita lakukan, termasuk juga diplomasi internasional di PBB.”

Menurut Gus Fahrur, semua masyarakat Indonesia bisa mendukung penghentian serangan Israel ke Palestina dengan melakukan sesuai kemampuan, minimal dengan doa. “Ketimbang melakukan hal-hal yang justru merugikan masyarakat sendiri seperti aksi boikot,” jelasnya.

Dia berharap agar tidak ada pihak manapun yang justru memanfaatkan konflik Israel-Palestina ini untuk mengadu domba masyarakat. “Kita harus bersatu dan berjuang bersama untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina,” pungkasnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article