Biden Terjebak Skandal Korupsi

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read

jfid – Gedung Putih menghadapi ancaman pemakzulan terhadap Presiden AS Joe Biden, yang dituduh oleh Partai Republik melakukan korupsi dan perdagangan pengaruh melalui putranya, Hunter Biden.

Partai Republik, yang menguasai DPR AS, telah membuka penyelidikan resmi untuk menggulingkan Biden dari jabatannya.

Penyelidikan ini didasarkan pada dugaan bahwa Biden terlibat dalam kesepakatan bisnis putranya di Ukraina dan China, yang dipengaruhi oleh kebijakan yang dibuat Biden ketika menjabat sebagai wakil presiden di era Barack Obama.

Partai Republik mengklaim bahwa mereka memiliki bukti dari laptop Hunter Biden, yang ditinggalkan di sebuah bengkel di Delaware, yang berisi email, foto, dan video yang menunjukkan aktivitas ilegal putra presiden.

Namun, Gedung Putih membantah tuduhan tersebut dan mengecam penyelidikan pemakzulan sebagai “politik ekstrem yang paling buruk”.

Juru bicara Gedung Putih untuk pengawasan dan investigasi Ian Sams mengatakan bahwa Partai Republik tidak menemukan bukti adanya kesalahan dari presiden setelah menyelidikinya selama sembilan bulan.

Sams juga menuduh Partai Republik mencoba mengalihkan perhatian publik dari hukuman yang dihadapi mantan presiden Donald Trump, yang menghadapi empat dakwaan pidana terpisah.

Gedung Putih juga dilaporkan telah mengumpulkan sejumlah pakar hukum dan media untuk melawan upaya pemakzulan.

Menurut laporan NBC, pemerintah Biden telah mengembangkan strategi
kontra-impeachment selama beberapa bulan dengan tujuan menampilkan penyelidikan pemakzulan sebagai kepalsuan partisan tanpa bukti.

Tim kontra-impeachment juga dilaporkan telah melakukan pemungutan suara dan mempelajari iklan politik untuk menyebarkan pesan terpadu yang mendukung Biden kepada Partai Demokrat.

Penyelidikan pemakzulan terhadap Biden merupakan yang ketiga dalam sejarah AS, setelah dua kali pemakzulan terhadap Trump pada tahun 2019 dan 2021.

Namun, Trump dibebaskan oleh Senat, yang saat itu dikuasai oleh Partai Republik. Kini, nasib Biden bergantung pada hasil pemilu paruh waktu tahun depan, yang akan menentukan komposisi DPR dan Senat.

Jika Partai Demokrat berhasil mempertahankan atau merebut kembali mayoritas di kedua kamar legislatif, maka peluang pemakzulan terhadap Biden akan berkurang.

Namun, jika Partai Republik berhasil memperkuat dominasinya di DPR dan merebut kembali Senat, maka Biden akan menghadapi risiko besar untuk digulingkan dari kekuasaannya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article